TOTABUAN.CO — Pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, harga bahan pangan relatif stabil, kecuali cabai. Menteri Koordinator Bidang Perkonomian, Sofyan Djalil mengatakan hal itu ditengarai bukan semata kenaikan harga BBM, melainkan berkurangnya pasokan.
Menurut Sofyan, ketersediaan pangan sejauh ini tidak ada yang mengkhawatirkan. Kementerian Perdagangan kata dia, pun telah menggelar rapat dengan semua kepala dinas, dan berkoordinasi dengan para produsen.
“Ketersediaan pangan tidak menjadi masalah,” kata dia dalam konferensi pers usai rapat koordinasi, Kamis (20/11/2014).
Senada dengan Sofyan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Kementerian Perdagangan, Srie Agustina mengatakan, harga bahan pangan cenderung stabil. Namun ada kemungkinan mengalami kenaikan setelah terjadi penyesuaian tarif angkutan antar kota, buntut akibat harga BBM bersubsidi.
“Kenaikan harga di luar cabai cuma 0,6 persen sampai 2,8 persen saja paska kenaikan BBM. Beras malah hanya 0,8 persen. Yang lain ada yang turun, seperti minyak goreng, tepung terigu. Daging ayam agak naik sedikit,” papar Srie.
Naiknya harga cabai lebih disebabkan akibat berkurangnya pasokan. Srie menuturkan, saat ini lahan pertanian cabai yang berproduksi hanya 60 persen. “Jadi (produksi) kita berkurang 40 persen,” kata dia.
sumber : kompas.com