TOTABUAN.CO – PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia mendapatkan level ‘Low Risk’ dari Federal Aviation Administration (FAA) yang merupakan otoritas penerbangan sipil di Amerika Serikat.
Dengan pemberian level tersebut, maka PT GMF Aero Asia memiliki peringkat terbaik dalam layanan perawatan dan perbaikan armada pesawat terbang di Indonesia setelah menjalani audit pada pekan lalu.
Vice President Quality Assurance & Safety PT GMF Aero Asia, Erman Noor Adi, mengatakan, pemberian kategori tersebut merupakan puncak tertinggi dari pencapaian GMF selama ini, yang memiliki sertifikat persetujuan (approval) dari FAA.
Pemberian level tersebut didasarkan audit tahunan yang dilakukan selama lima hari sejak 20-26 Januari 2016 lalu, kategori ‘Low Risk’ sendiri merupakan level paling tinggi dalam industri penerbangan, yang berarti memiliki rating paling aman dan memberikan layanan terbaik.
“Selama ini kami memang selalu mematuhi dan melaksanakan regulasi dan prosedur yang dilakukan oleh perusahaan jasa perawatan penerbangan dengan regulasi internasional sehingga bisa meraih capaian ini,” ujar Erman, dalam siaran persnya.
Bila sebelumnya masih berada di kategori ‘Medium Risk’, PT GMF Aero Asia terus melakukan peningkatan dalam berbagai aspek sehingga kualitas dan keamanan dari anak perusahaan Garuda Indonesia Group tersebut sehingga bisa mendapat kategori ‘Low Risk’.
Ada dua auditor FAA yang mengaudit secara langsung prosedur dan teknis kerja PT GMF Aero Asia pekan lalu, yakni Jesus R. Gonzalez dan Frank Baker, mereka juga didampingi oleh Manager FAA, Monico Robles.
Keduanya menilai, GMF sudah menunjukkan perkembangan pesat dalam mematuhi regulasi yang berlaku dan sangat mengutamakan penerapan keamanan dalam prosedur pekerjaannya.
“Proses audit kemarin, para auditor sepakat menyetujui penambahan 321 part number komponen dan metode NDT Infrared Thermography, sehingga secara total GMF memiliki 6 metode NDT yang sudah di-approve oleh FAA,” lanjut Erman.
FAA, kata Erman, telah menyetujui konversi hangar 3 dari hangar perawatan pesawat dengan narrow body menjadi hangar perawatan pesawat dengan wide body, sehingga utilisasi hangar 4 GMF dikhususkan untuk perawatan narrow body.
“Hanggar 4 ini merupakan hanggar narrow body terbesar di dunia yang telah mendapatkan sertifikasi dari FAA, mereka juga memberikan FAA Coin kepada 9 orang personil GMF Aero Asia karena kompetensi mereka yang dinilai sangat baik,” jelasnya.
FAA juga memberikan penghargaan dengan pengimplementasian Safety Management System (SMS) yang sudah diterapkan PT GMF Aero Asia.
Monico Robles selaku Manager FAA, yang melihat langsung sistem SMS dan berdiskusi dengan Accountable Manager GMF menyatakan, implementasi SMS di GMF Aero Asia layak menjadi percontohan untuk bengkel pesawat terbang di Amerika Serikat sekalipun karena kemajuannya.
“Kami harap GMF memperbanyak jumlah pesawat N-registered (pesawat yang sudah terdaftar di Amerika Serikat) yang menjalani perawatan di GMF,” kata Monico.
Sumber:beritasatu.com