TOTABUAN.CO– Polemik kebijakan kantong plastik berbayar terus bergulir. Banyak kalangan menilai kebijakan ini tidak tepat diterapkan di tengah kelesuan ekonomi yang tengah dialami dunia termasuk Indonesia.
Ketua Yayasan Peduli Bumi Indonesia, Ananda Mustadjab Latip, mengatakan dirinya mendukung tujuan pemerintah untuk mengurangi sampah di dalam negeri. Hanya saja, mengenakan tarif pada kantong plastik dinilai tidak tepat.
“Indonesia mengelola sampah tidak berubah-ubah sementara negara maju sudah pakai teknologi modern dan itu sebenernya harus bisa kita adopsi,” ujar Ananda.
Lebih lanjut, Ananda menilai pemerintah seharusnya bisa melakukan pengelolaan sampah secara lebih modern. Selain itu, perbaikan dan dukungan sarana prasarana pengangkut sampah juga harus ditingkatkan.
“Pengelolaan sampah harus dilakukan secara modern, bisa dilakukan pilot project di Jakarta atau di daerah mana di beberapa kota taruh teknologi disitu. Truknya pakai yang tertutup baknya, lalu orang yang kerumah-rumah sudah pakai motor ngambilnya nggak lagi gerobak doang, jadi tidak perlu pakai tenaga, dekil, bau-bau yang kita mau salaman saja malas,” jelas dia.
“Coba lihat diluar negeri, pemulung bisa naik mobil dan makanya bisa di restoran. Kalau orang kita makannya? Ini yang harus diperhatikan pemerintah,” pungkasnya.
Sumber:merdeka.com