TOTABUAN.CO -Pemerintah memasang target setoran pajak tahun lalu sebesar Rp 1.294 triliun. Target yang cukup tinggi di tengah situasi ekonomi yang melambat di 2015 membuat aparat pajak harus bekerja ekstra keras.
Berbagai upaya ditempuh agar target tersebut bisa tercapai, meski realisasi akhirnya hanya sebesar Rp 1.060 triliun . Namun, upaya yang dilakukan untuk mengejar target tersebut dirasakan terlalu agresif hingga mengusik wajib pajak, khususnya para pengusaha.
Aparat pajak dinilai tak obyektif dalam menilai kewajiban para pengusaha, bahkan cenderung mencari-cari kesalahan.
“Tahun lalu ekonomi melambat, penjualan sedang sulit. Nah akhirnya, dicari-carilah ke belakang. Ya namanya juga ditarget tinggi, ada saja nyari-nyari apalah gitu,” ujar Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani.
Hariyadi mengatakan, situasi itu sempat membuat para pengusaha khawatir karena merasa dikejar-kejar aparat pajak. Apindo akhirnya melaporkan kondisi yang dialami para pengusaha ke Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Darmin Nasution.
Menurut Hariyadi, Darmin langsung merespons keluhan para pengusaha sehingga akhirnya aparat pajak lebih obyektif, yaitu dengan melihat juga situasi ekonomi yang sedang melambat di 2015.
“Pak Darmin setelah menjadi Menko Perekonomian juga menyampaikan, kalau kayak begitu penarikannya bisa kontraproduktif karena menimbulkan keresahan para wajib pajak,” tutur Hariyadi.
Sumber:detik.com