TOTABUAN.CO— Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan 16 perusahaan padat karya di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng) akan merekrut 121.285 buruh hingga periode 2019. Kebutuhan tenaga kerja itu tersebar di sejumlah Kabupaten di kedua propinsi tersebut.
Dari data BKPM yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Rabu (7/10/2015), tiga proyek Penanaman Modal Asing (PMA) di Jabar membutuhkan 19.300 buruh selama 2015-2019. Kebutuhan terbesar dengan total 15 ribu buruh berada di Kabupaten Cianjur. Lalu disusul Garut 2.300 orang dan Bandung 2.000 orang.
Rinciannya, pada 2015 dibutuhkan buruh 7.300 orang dan 3.000 orang masing-masing di periode 2016-2019. Sementara PMA Jabar memiliki kebutuhan terbesar sebanyak 7.300 orang di tahun ini.
Kebutuhan tenaga kerja di dua proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jabar membutuhkan 10.280 orang, terdiri dari 5.000 pekerja di Kabupaten Majalengka dan Sumedang 5.280 orang selama lima tahun ke depan.
Majalengka dan Sumedang pada tahun ini menyerap masing-masing 2.000 dan 3.780 orang dan 3.000 orang serta 1.500 orang pada 2016. Dari sisi per sektor, data itu menunjukkan, dari tiga sektor industri padat karya yakni sektor industri kulit, barang dari kulit dan sepatu membutuhkan tenaga kerja sampai 19.300 orang dari tiga proyek PMA di
Jabar selama lima tahun ke depan. Kebutuhan paling besar 7.300 orang di tahun ini.
Di antara proyek PMDN di Jabar, industri makanan dan minuman membutuhkan TKI terbanyak sepanjang 2015-2019 di mana kebutuhan terbesar pada tahun ini sebanyak 5.780 pekerja.
Sementara kebutuhan tenaga kerja pada proyek PMA di Jawa Tengah mencapai 76.800 selama lima tahun ini. Terdiri dari 13.000 pekerja di Boyolali untuk satu proyek, Jepara dua proyek menyerap tenaga kerja 29 ribu orang, Salatiga satu proyek 5.000 orang, Semarang mencapai 10.800 orang untuk satu proyek, Sukoharjo 6.400 orang untuk dua proyek dan Wonogiri 12.600 orang untuk satu proyek.
Rinciannya dari 76.800 itu, terbagi penyerapan tenaga kerja pada 2015 sebanyak 11 ribu orang, meningkat menjadi 27.400 pada 2016, 22.400 tenaga kerja di 2017 serta masing-masing 13 ribu dan 3.000 orang pada periode 2018 dan 2019. Total proyek PMDN di Jateng membutuhkan 14.905 tenaga kerja dalam kurun waktu lima tahun.
Kebutuhan terbesar di Kabupaten Sukoharjo dengan total 12.605 orang dan Sragen 2.300 orang. Dari tiga sektor industri padat karya, sektor industri tekstil membutuhkan tenaga kerja paling banyak di Jateng sebesar 76.800 dari 8 proyek PMA.
Kebutuhan terbesar menyerap tenaga kerja 27.400 orang pada 2016. Sedangkan di antara proyek PMDN di Jateng, sektor industri tekstil membutuhkan tenaga kerja terbanyak sepanjang 2015-2019 dengan kebutuhan paling besar 12.205 buruh pada 2016
Sumber:liputan6.com