TOTABUAN.CO — Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Utara (Sulut) Yayan Suparyan mengatakan sampai saat ini Bulog masih menjual gula kristal putih (GKP) menyusul adanya tugas dari pemerintah pusat dalam menstabilkan kebutuhan di daerah itu.
“Bulog menjual gula pasir kristal itu di 15 kabupaten/kota di Sulut, hingga pelosok desa dengan harga sangat terjangkau,” kata Yayan, di Manado, Sabtu (9/5/2015).
Setiap minggu petugas dari Bulog menjual gula pasir GKP hingga ke pelosok desa, sama seperti tujuan penerima beras miskin (raskin). “Kami memasarkan GKP hingga ke pelosok desa di Sulut,” katanya.
Dirinya menambahkan, Bulog memasarkan gula pasir sekalian dengan penyaluran beras masyarakat miskin sehingga menyentuh hingga warga di pedesaan. Bulog telah menjual gula GKP sejak pertengahan 2014 hingga saat ini melalui bazar, operasi pasar, maupun ke pedagang yang mempunyai izin perdagangan pangan, juga ke pedesaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga pasar dan menjual gula pasir di provinsi itu.
Dirinya menambahkan, Bulog memasarkan gula pasir sekalian dengan penyaluran beras masyarakat miskin sehingga menyentuh hingga warga di pedesaan. Bulog telah menjual gula GKP sejak pertengahan 2014 hingga saat ini melalui bazar, operasi pasar, maupun ke pedagang yang mempunyai izin perdagangan pangan, juga ke pedesaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas harga pasar dan menjual gula pasir di provinsi itu.
“Kami mulai tahun lalu diberikan tugas oleh Kementerian Perdagangan untuk penyediaan stok gula pasir dalam negeri,” katanya.
Tantangan untuk melaksanakan tugas itu, lanjutnya, memang ada karena masih banyak gula impor yang beredar di pasar tradisional maupun swalayan di Kota Manado dan sekitarnya. “Saat ini, harga gula pasir di sentra perdagangan Sulut sebesar Rp12 ribu per kilogram,” pungkasnya.
sumber : metrotvnews.com