• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Juni 15, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Ekbis

Buah-Sayuran Impor Makin Marak

Redaksi by Redaksi
29 November 2014
in Ekbis
0
Buah-Sayuran Impor Makin Marak
0
SHARES
27
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015 bisa menjadi peluang sekaligus bencana bagi sektor pertanian khususnya hortikultura. Pasalnya, buah-buahan dan sayuran dari negara tetangga akan lebih banyak masuk ke pasar Indonesia.

“MEA bisa menjadi bencana karena, sebelum diberlakukannya pasar bebas ASEAN saja sudah banyak produk hortikultura dari mancanegara yang masuk dari mulai ritel modern hingga ke pasar-pasar tradisonal. Apalagi kalau nanti tidak ada hambatan tarif sama sekali, pasti makin banyak yang masuk,” ujar Ketua Umum Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah Indonesia (AESBI), Hasan Johnny Widjaja di Kementerian Perdagangan kemarin (28/11)

Beberapa produk hortikultura dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam yang turut menikmati pasar Indonesia antara lain jeruk, pir, apel, wortel, durian, mangga, lengkeng, bawang putih, bawang merah, hingga cabai.

Persaingan antara produk holtikultura lokal dengan produk holtikultura impor selama ini cukup sengit di pasaran. “Karena beberapa harganya jauh lebih murah dibanding produk dalam negeri,” ungkap Hasan.

Dia menambahkan, penduduk Indonesia yang cukup besar diantara negara-negara ASEAN menjadi pasar yag seksi bagi negara produsen hortikultura. Dengan begitu bisa dipastikan akan banyak produk holtikultura dari Thailand, Vietnam atau negara-negara ASEAN lain yang akan masuk ke Indonesia di era pasar bebas MEA.

“Jumlah penduduk Indonesia yang paling banyak di ASEAN, itu pasar empuk bagi mereka,” lanjutnya.

Namun MEA juga bisa menjadi peluang bagi Indonesia karena era itu membuka jalan bagi Indonesia untuk memasarkan produk hortikultura yang bersaing ke negara lain, dengan begitu pasarnya tidak terbatas di lingkup domestik tapi juga regional.

“Indonesia masih mengandalkan ekspor manggis, mangga arumanis, mangga gedong gincu, salak, nanas dalam bentuk kalengan, dan pisang. Alpukat dan sirsak juga potensial,” tambahnya.

Sementara itu, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim mengatakan, masuknya buah impor tidak perlu terlalu dikhawatirkan sebab buah lokal masih mendominasi pasar domestik. Buah impor dari berbagai jenis hanya mengisi sekitar 5-7 persen pasar dalam negeri.

“Belum terlalu banyak jadi tidak usah khawatir. Lidah orang Indonesia juga masih suka buah-buahan lokal yang memang enak,” tukasnya.

Namun di era MEA 2015 nanti, Kementan siap meningkatkan daya saing produk hortikultura nasional seperti buah-buahan dan sayur. Dengan begitu pangsa pasar produk holtikultura lokal tidak tergerus masuknya holtikultura asing.

Salah satunya dengan teknologi budidaya yang baik mulai dari bibit, pengolahan lahan, pupuk hingga panen.”Tidak ada yang bisa dilakukan menghadapi MEA kecuali meningkatkan daya saing,” jelasnya.

sumber : jpnn.com

Tags: texs
Previous Post

Ditolak 40 Rumah Sakit, Balita Meninggal Dunia

Next Post

H-1 Munas Golkar, Kapolda Bali cek keamanan di hotel

Next Post
H-1 Munas Golkar, Kapolda Bali cek keamanan di hotel

H-1 Munas Golkar, Kapolda Bali cek keamanan di hotel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Ali: Penambangan  di Jalur Tujuh  Legal, Jasman: Kontraknya Sudah Berakhir
Bolmong

Ali: Penambangan di Jalur Tujuh Legal, Jasman: Kontraknya Sudah Berakhir

by Redaksi
14 Juni 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Konsesi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi (OP) milik KUD Perintis Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong)...

Read moreDetails
KUD Perintis Siap Lapor ke Polda Sulut

KUD Perintis Siap Lapor ke Polda Sulut

14 Juni 2025
KUD Perintis Bantah Isu Pengusiran Penambang Lokal

KUD Perintis Bantah Isu Pengusiran Penambang Lokal

14 Juni 2025
Lahan KUD Perintis Dicaplok Penambang Ilegal, APH Diminta Bertindak

Lahan KUD Perintis Dicaplok Penambang Ilegal, APH Diminta Bertindak

14 Juni 2025
Yusra: Tidak ada Larangan Tertulis Soal Pengangkatan Stafsus

Yusra: Tidak ada Larangan Tertulis Soal Pengangkatan Stafsus

13 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.