TOTABUAN.CO — Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, upah harian pekerja atau buruh pada Februari 2015 meningkat. Hal ini menjadikan daya beli para buruh nasional menjulang.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, secara nominal, upah harian buruh tani pada Februari 2015 meningkat sebesar 0,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Upah buruh tani pada Januari 2015 hanya sebesar Rp45.846, sedangkan pada Februari menjadi Rp46.059 per hari.
Dia melanjutkan, secara riil, upah buruh pertanian juga mengalami peningkatan sebesar 1,21 persen. Dari Rp38.144 pada Januari 2015 menjadi Rp38.605 pada Februari 2015.
“Perubahan upah riil menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima buruh tani, buruh informal perkotaan dan buruh industri yang merupakan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Semakin tinggi upah riil, maka semakin tinggi daya beli upah buruh,” ujar Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Dr Sutomo No 6-8, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2013).
Kondisi peningkatan upah ini juga terjadi pada upah buruh informal perkotaan seperti buruh bangunan bukan mandor. Secara nominal, rata-rata upah buruh bangunan pada Februari 2015 dibanding bulan sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 0,76 persen. Dari Rp78.484 per hari menjadi Rp79.083 per hari.
“Secara riil, upah bangunan pada Februari 2015 juga naik sebesar 1,13 persen. Yaitu dari Rp66.114 menjadi Rp66.861 per hari,” tutur dia.
Begitu pula pada upah pembantu rumah tangga per bulan. Secara nominal, rerata upah Februari 2015 dibanding Januari 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen, yaitu dari Rp344.699 per bulan menjadi Rp346.101 per bulan.
“Sedangkan secara riil, upah Februari 2015 dibanding Januari 2015 naik sebesar 0,77 persen, yaitu dari Rp290.371 menjadi Rp292.612,” pungkas Suryamin.
sumber : metrotvnews.com