TOTABUAN.CO — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2015 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 54,6 juta orang atau 45,19 persen dari total pekerja. Sementara, pekerja dengan pendidikan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 21,5 juta atau 17,77 persen.
Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 13,1 juta orang, mencakup 3,1 juta orang atau 2,60 persen berpendidikan Diploma dan sebanyak 10 juta orang atau 8,29 persen berpendidikan Universitas.
Kepala BPS Suryamin menyatakan, dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun tipis dari sebanyak 76,4 juta orang atau 64,63 persen pada Februari 2014 menjadi 76,1 juta orang atau 62,96 persen pada Februari 2015. Sedangkan, penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 12 juta orang atau 10,14 persen pada Februari 2014 menjadi 13,1 juta orang atau 10,89 persen pada Februari 2015.
“Perbaikan kualitas penduduk bekerja terlihat kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas),” ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (5/5).
Selain itu, penduduk bekerja di atas 35 jam per minggu, pada Februari 2015 sebanyak 85,2 juta orang atau 70,48 persen. Penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu menurun sebanyak 1,3 juta orang atau 3,49 persen.
Penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 7,5 juta orang atau 6,24 persen, mengalami sedikit peningkatan sejumlah 260.000 orang atau 3,57 persen dibanding Februari 2014. “Komposisi jumlah penduduk bekerja menurut jam kerja seluruhnya secara umum tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu,” jelas dia.
Suryamin menambahkan struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2015 tidak mengalami perubahan. Sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor jasa kemasyarakatan dan sektor industri masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2014, penduduk bekerja meningkat terutama pada sektor industri sebanyak 1,0 juta orang atau 6,43 persen, sektor jasa kemasyarakatan sebanyak 930.000 orang atau 5,03 persen, dan sektor perdagangan sebanyak 840.000 orang atau 3,25 persen.
Sedangkan yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian sebanyak 710.000 orang atau 1,74 persen, sektor lainnya sebanyak 200.000 orang atau 10,36 persen dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 140.000 orang atau 2,63 persen.
sumber : merdeka.com