TOTABUAN.CO – Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi semakin gencar dibicarakan, bahkan pemerintah memastikan akan memutuskan kebijakan tersebut bulan ini.
Banyak pihak yang merasa keberatan kalau sampai pemerintah benar menaikkan harga BBM subsidi, salah satunya di industri pelayaran.
PT Pelayaran Nasional (Pelnas) Baruna Jaya yang beroperasi di perairan Provinsi Kepulauan Riau contohnya, merasa khawatir dengan wacana yang nampaknya akan segera diterapkan tersebut.
Direktur Pelaksana PT Pelni Baruna Jaya, Askari Ali Makasau, menjelaskan kenaikan harga bahan bakar akan menjadikan tarif angkutan yang dimilikinya pun naik sehingga dampaknya akan mengenai masyarakat.
“Secara perinsip dan secara umum keberatan karena kan yang akan kena masyarakat. Karena akan naik juga harga tiket ferry-nya,” ucap pria yang akrab disapa Karim ini ditemui di kediamannya, Jalan Pos, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Selasa (11/11/2014).
Karim sendiri telah merintis Bisnis di industri pelayaran sejak 1996. Ketika itu, perusahaannya masih berupa pelayaran rakyat (Pelra) baru memiliki empat unit kapal bertipe speed boat. Kini, armada (kapal) di perusahaannya terus meningkat dan memiliki 15 kapal speed boat.
“Setelah 1996 naik menjadi Pelnas, kapal sudah bertambah sekitar tujuh kapal ferry penumpang,” terangnya.
sumber: metrotvnews.com