TOTABUAN.CO — Pengembangan terminal baru Bandara I Gusti Ngurah Rai ini menelan investasi Rp 2,8 triliun. Adapun dana tersebut seluruhnya berasal dari internal PT Angkasa Pura I.
Dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/12/2014), terminal ini baru saja diresmikan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Kantor Kementerian Perhubungan. Peresmian bandara yang kini mampu menampung 25 juta orang penumpang per tahun ini digelar bersamaan dengan peresmian 9 bandara lain serta 20 pelabuhan.
Terminal internasional bandara ini mulai dibangun mulai Mei 2011 dan dapat beroperasi 19 September 2013, menjelang berlangsungnya KTT APEC 2013 di Bali. Setelah terminal internasional selesai, dilakukan pengembangan terminal domestik yang mulai dioperasikan 17 September 2014.
Terminal internasional baru Bandara I Gusti Ngurah memiliki luas 120 ribu meter persegi dan mampu menampung 16 juta penumpang per tahun. Sementara itu, terminal domestik baru Bandara I Gusti Ngurah seluas 68.000 meter persegi mampu menampung 9 juta penumpang per tahun.
Pada tahun 2012, Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani 14,2 juta penumpang per tahun, sedangkan di akhir 2013 meningkat 15,7 juta penumpang per tahun, atau mengalami kenaikan sekitar 10 persen.
Terminal baru Bandara I Gusti Ngurah Rai ini dikembangkan di atas lahan terbatas seluas 285 hektar. Namun demikian, ukuran terminal dibuat cukup besar dan megah, dengan dilengkapi dengan teknologi yang canggih dan mutakhir.
Satu satunya baggage handling system yang menggunakan teknologi HBS (Hold Baggage Screening) level 4. Selain itu, terminal juga dilengkapi dengan 96 unit konter check-in dan 24 unit garbarata. Juga disediakan gedung parkir berlantai lima seluas 39 ribu meter persegi.
sumber : okezone.com