TOTABUAN.CO — Memasuki awal Oktober, laju nilai tukar rupiah belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan seiring masih kuatnya tren penaikan USD. Apalagi laju Euro masih melanjutkan pelemahannya seiring respon masih rendahnya inflasi di kawasan zona Euro dan ekspektasi ECB akan meningkatkan stimulusnya untuk mengatasi kondisi tersebut.
“Laju rupiah di bawah level support Rp 12.132. Menguatnya Laju Hong Kong dolar meski aksi demonstran belum mereda dan terapresiasinya GBP seiring estimasi kenaikan pertumbuhan Inggris belum mampu menjadi katalis positif bagi rupiah,” ujar Analis Woori Korindo Reza Priyambada dalam riset hariannya, Jakarta, Rabu (1/10).
Menurut dia, belum terimbas positifnya sentimen tersebut membuat laju Rupiah masih melanjutkan pelemahannya. Sehingga diharapkan rilis data-data BPS dapat positif sehingga mampu menahan pelemahan yang ada untuk mencegah Rupiah tidak anjlok lebih dalam lagi
Sebelumnya, Selasa (30/9), Nilai tukar rupiah di pasar sport antarbank Jakarta, menguat 47 poin menjadi Rp 12.122 per dolar AS dari posisi penutupan sebelumnya Rp12.169 per dolar AS.
Sumber : merdeka.com