TOTABUAN.CO- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menegaskan, daging ayam yang dijual di seluruh ritel modern sehat dan layak dikonsumsi.
Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey, di Jakarta, Selasa, menyatakan, pasar ritel modern anggota Aprindo hanya membeli dari pemasok yang telah memiliki izin Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian dan sertifikat halal yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Oleh karena itu tidak benar jika dikatakan bahwa unggas atau ayam yang dijual di pasar ritel modern tidak sehat dan tidak layak konsumsi,” katanya membantah tuduhan Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli).
Sebelumnya Ketua Himpuli Ade Zulkarnaen mengungkapkan, pihaknya menemukan banyak supermarket atau pasar ritel modern di Jabodetabek tidak memiliki sertifikat sehat terhadap ternak unggas yang dijual dan sesuai UU Peternakan serta Kesehatan Pasal 58 tahun 2009 yang menyatakan bahwa hewan-hewan ternak wajib memiliki sertifikat halal dan sehat.
Roy Mandey menyatakan, pemasok yang tidak memiliki NVK dan sertifikat hal dipastikan tidak dapat menjadi pemasok di ritel modern, sebab itu merupakan persyaratan yang harus dipenuhi.
Menurut dia, sejauh ini, pihaknya mendukung kebijakan maupun program pemerintah yang menyangkut kesehatan pangan, sehingga penyediaan produk yang berkualitas, sehat dan layak konsumsi bagi konsumen menjadi komitmen peritel modern.
“Keamanan pangan dan higienitas mutlak harus dilakukan mulai dari proses di sisi pemasok, distribusi, penerimaan di gerai hingga produksi siap dibeli konsumen,” katanya.
Sementara itu, menurut penuturan Wakil Sekjen Aprindo, Wahyudi, ritel modern tidak akan berkompromi dengan hal-hal yang merugikan konsumen maupun pelaku usaha.
“Oleh karena itu kami komit terhadap aturan, pemasok tak bisa masuk ke pasar modern kalau tidak ada sertifikat (kesehatan dan halal),” kata manajer Hypermart tersebut.
Hal senada dinyatakan Corporate Communication General Manager PT Trans Retail Indonesia Satria Hamid bahwa pihaknya menerapkan persyaratan yang ketat terhadap pemasok untuk menjamin produk yang masuk ke ritel aman dan layak di konsumsi.
“Untuk menjaga higienitas produk, bahkan pemeriksaan dilakukan di tingkat pemasok oleh dokter hewan,” katanya.
Satria mengatakan, saat ini jaringan pasar modern Transmart mampu menjual daging ayam sekitar enam ton per hari di wilayah Jabodetabek, sedangkan di luar wilayah tersebut sebanyak satu ton per hari.
Wahyu, dari PT Natura Pangan, salah satu pemasok daging unggas untuk pasar modern menegaskan, untuk dapat menjadi pemasok disyaratkan memiliki NKV dan sertifikat halal.
Sedangkan untuk mendapatkan NVK maupun sertifikat halal tersebut, tambahnya, harus melalui prosedur yang tidak mudah serta pemeriksaan yang ketat baik terhadap produk maupun perusahaan, rumah potong unggas maupun proses pemotongan unggas serta distribusi hingga ke pasar tujuan.
“Jadi Isu ayam yang dipasok ke ritel modern tidak sehat itu tidak mendasar,” katanya.
Sumber ; Liputan6.com