TOTABUAN.CO — MasterCard Indonesia optimistis masih ada 20 juta masyarakat Indonesia yang memenuhi syarat (eligible) menjadi pemilik dan pengguna kartu kredit. Untuk itu, jumlah kartu kredit baru secara industri tahun ini ditargetkan tumbuh kisaran 9-10%. Sementara dari sisi volume transaksi kartu kredit diharapkan tumbuh sampai 15%.
Country Manager MasterCard Indonesia Irni Palar mengatakan, sebelumnya volume transaksi kartu kredit jauh lebih tinggi dbandingkan kartu debit. Kendati demikian, belakangan ini jumlah kartu kredit baru yang beredar kalah dibandingkan kartu debit. Oleh karena itu, secara perlahan-lahan volume transaksi kartu debit mulai menyusul kartu kredit.
“Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 250 juta orang, tetapi pengguna kartu kredit secara industri baru sekitar 16 juta orang. Jadi saya optimistis, masih ada peluang 20 juta orang untuk pangsa pasar (market share) kartu kredit di Indonesia,” ujar dia seusai acara Peluncuran London Calling PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda Indonesia) dan MasterCard Indonesia di Jakarta, Kamis (29/1).
Karena itu, Irna bersyukur, bank-bank yang ada di negara ini sudah terlihat memahami situasi dan mencari cara lain untuk menjangkau nasabah kartu kredit baru. Bank tersebut mulai menggarap segmen nasabah muda yang belum memiliki kartu kredit.
Sedangkan dari sisi volume transaksi, ia bersama rekanan kerja sama berupaya menciptakan progam-program menarik untuk menarik lebih banyak pengguna. Salah satunya itu, adalah dengan melalui program transaksi digital.
sumber : beritasatu.com