TOTABUAN.CO-Mungkin hampir semua orang sudah pernah mencoba jajanan kebab dengan rasa khas daging kambing cincang.
Namun, di tangan Rachman Adi, kebab tersebut mampu divariasikan menjadi berbagai macam rasa, mulai dari durian, fruitty mix, beef premium, beef balado, ayam teriyaki, dan beef original.
Dengan inovasi tersebut, kebab Rachman laris-manis di pasaran.
Dalam sehari, ia mampu menjual sekitar 200-250 bungkus kebab dengan harga per bungkusnya berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 75.000.
“Paling dicari rasa durian sama beef premium. Kalau di luar bisa tahan 10-12 jam, kalau di kulkas bisa tahan 2 hari, kalau ditaruh di freezer bisa tahan 2,5 bulan,” ujar Founder & CEO KebabKebudd tersebut Dalam acara Wirausah Muda Mandiri 2016, di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Rachman menjelaskan, ide awal penciptaan kebab ini bermula dari masalah mahmud abbas alias mamah-mamah muda anak baru satu. Biasanya, mereka butuh makanan cepat, siap saji, sehat, dan praktis.
Muncullah ide untuk membuat kebab dengan varian rasa ini.
“Ide awal, kan ada problem mahmud abbas (mamah-mamah muda anak baru satu) butuh makanan cepet, biasanya kalau beli makanan siap saji kan nutrisi nggak lengkap, kita ingin menyelesaikan masalah itu, menciptakan makanan 4 sehat 5 sempurna dalam waktu 10 menit. Nah, muncullah ini,” terang dia.
Namun, perjalanan bisnis Rachman tak semulus bayangan. Awal merintis bisnis di Februari 2012, bisnis Rachman bagai hidup segan mati tak mau.
Bahkan, Rachman masih merugi dan nyaris bangkrut dalam perjalanan 1-2 tahun pertama.
“Kebab tahun pertama rugi, 2012-2013 hampir bangkrut, bisa bangkit lagi setelah ketemu teman 2 orang, bersama mereka muncullah ide kebab durian dan langsung melejit,” katanya.
Sebelum seperti sekarang ini, Rachman menyebutkan, dirinya sempat merugi hingga Rp 60 juta saat dalam perjalanannya merintis bisnis.
“Modal tabungan, tahun pertama rugi Rp 60 juta, sewa 1 mal di Surabaya nggak ada hasil. Dulu modal Rp 1 juta uang pinjaman buat produksi,” kata dia.
Perlahan tapi pasti, bisnis Rachman mulai berkembang, dan rugi Rp 60 juta tadi perlahan terbayar.
“Rugi Rp 60 juta sudah tertutupi. Produk kita sekarang dipasarkan di 19 cabang di 16 kota. Rencana ekspor ada tapi tidak dalam waktu dekat, mau mengejar pasar Indonesia dulu,” imbuhnya.
sumber:detik.com