TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Sejak usia 1.5 tahun Moh.Uwais Alqami memiliki kebiasaan memakan serbuk bedak. Anak bungsu dari pasangan Naswan dan Dina Mamonto ini, Desa Tabang Kecamatan Kotamobagu Selatan, justru tidak merasa lemas atau sakit ketika hanya mengkonsumsi bedak.
Dina mengatakan, saat berusia 1,5 tahun, setiap selesai mandi tubuh Alkar nama akrab bocah tiga tahun ini selalu ditaburi bedak bayi, termasuk wajah, tangan, dan kakinya. Karena saat itu Akral cukup aktif, secara tak sengaja tangan yang telah ditaburi bedak itu ia masukkan ke dalam mulut.
“Ketika bedak di kedua telapak tangannya habis, Alkar akan menangis seperti isyarat meminta kepada orangtuanya agar kedua tangannya ditabur bedak lagi,” kata Dina saat diwawancari di rumahnya Senin (5/10).
Para tetangga Dina heran melihat kebiasaan aneh Arkal. Para tetangganya bingung karena takut bocah tiga tahun ini akan sakit.
Namun meski demikian, Dina ibunya tak bisa berbuat banyak apalagi harus membawa Arkal ke dokter. Mengingat mereka tak memilik biaya. Dina mengaku belum melihat gejala aneh kepada Arkal karena doyan mengkonsumsi bedak. Namun dia kuatir ketika tidak ada langkah yang harus dilakukan. Termasuk melakukan pemeriksaan ke dokter.
“Naswan ayahnya hanya merupakan pekerja serabutan. Pendapatan sehari langsung habis untuk biaya hidup,” kata Dina.
Dina berharap pemerintah Kota Kotamobagu dalam hal ini dinas kesehatan bisa membantu dirinya dalam menangani permasalahan yang dialami anaknya itu. (Rez)