TOTABUAN.CO — Dewi Linduatika, siswi kelas X SMKN 1 Jember, dilarikan ke RSD dr Soebandi, Jember, kemarin (3/11) lantaran ditendang gurunya sendiri. Tendangan “maut” itu dilakukan Arif, yang merupakan guru olahraga. Orang tua dewi pun tidak terima dan melaporkan tindak kekerasan tersebut ke Polsek Patrang.
Dewi menuturkan, penendangan itu berawal saat dirinya jongkok dan duduk sebentar kala mengikuti upacara bendera di lapangan sekolahnya. Dia mengaku saat itu merasa pusing. Diam-diam Arif datang dari belakang. Bukannya menanyakan kondisi siswinya yang kondisinya lemas itu, Arif malah menghadiahi tendangan maut ke punggungnya Dewi. ”Tiba-tiba dijejek (ditendang, Red) dua kali,” ujarnya Dewi saat ditemui di rumah sakit kemarin.
Akibat tendangan sang guru, kata Dewi, punggungnya memar dan terasa sakit. Bahkan, ketika dibawa ke RSD dr Soebandi, dia merasa pusing dan mual-mual. ”Kejadiannya berlangsung sekitar pukul 07.30 saat upacara,” ungkapnya.
Kejadian tersebut akhirnya diketahui Sri Astini, ibu Dewi. Menurut Astini, dirinya mendapat informasi soal kekerasan yang dialami anaknya itu dari SMS yang dikirim seorang teman Dewi. Mendapat SMS tersebut, saat itu juga Astini mendatangi sekolah.
Sesampai di sekolah, Astini menanyakan soal guru yang menendang anaknya. Sang guru pun mengakui perbuatannya. Karena kondisinya tak membaik, Dewi dilarikan ke puskesmas terdekat. Tetapi, karena tidak ada dokter di puskesmas, Dewi dibawa ke RSD dr Soebandi. Dia
Atas tindakannya tersebut, Astini meminta sang guru diberi sanksi tegas. Korban dan orang tuanya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Patrang. Astini tidak terima dengan aksi kekerasan di sekolah yang berlokasi di Jalan dr Soebandi itu. Dewi telah dibawa ke rumah sakit dalam rangka visum.
sumber : jpnn.com