TOTABUAN.CO — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kelapa Kampit mendadak ramai saat Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama tiba-tiba datang ke sana, Rabu (26/11) kemarin.
Basuri yang melintas di depan SPBU seusai acara Peresmian Keanggotaan BPD Desa Pembaharuan Kelapa Kampit ini mendadak memerintahkan sopirnya untuk berbelok ke SPBU.
Orang nomor satu di Kabupaten Beltim ini kesal saat menyaksikan langsung di hadapannya banyak mobil pengerit antre solar bersubsidi dengan menggunakan tangki modifikasi.
Emosinya memuncak saat ia meminta salah seorang oknum anggota polisi yang ada di SPBU untuk memeriksa surat-surat kendaraan dan memeriksa kondisi mobil pengerit namun tidak mengindahkan permintaannya.
Tak ayal adik Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama ini pun mencak-mencak dan langsung melaporkan kejadian ini ke Kapolres Beltim.
“Kalian ini adalah penghianat negara. Uang untuk subsidi BBM (Bahan bakar minyak) ini adalah uang rakyat dan negara kita harus berhutang setiap tahunnya ke luar negeri untuk bayar subsidi. Negara kita hutang malah ada oknum-oknum yang seenaknya bersenang-senang di atas penderitaan orang,” hardik Basuri.
Saat ditanya wartawan, adik Ahok ini mengungkapkan jika ia marah lantaran permintaan tak digubris oleh oknum anggota polisi. Ia kasihan dengan kondisi nelayan di Kabupaten Beltim yang kesusahan mendapatkan solar bersubsidi, sementara itu ada pihak yang dengan mudahnya mendapatkan solar bersubsidi dan memanfaatkan kondisi yang ada.
“Gimana dak marah, saya suruh cek suratnya (surat kendaraan, Red) oknum polisinya tidak mau. Saya suruh buka mobilnya tau-tau ada tangki modifikasi di situ. Nelayan kita saat ini kekurangan minyak untuk melaut, lalu mereka dengan seenaknya ngisi-ngisi minyak solar. Nelayan kita berkabung nyawa di laut hanya untuk dapatkan ikan, mereka malah dengan santainya saja tinggal ngisi ratusan liter di mobil modifikasi abis itu nongkrong di kedai kopi lama-lama. Siapa yang mau kerja kalau gini, mending ngerit saja. Inilah makanya jadi orang malas yang mendapatkan keuntungan yang tidak pada tempatnya,” kata Basuri.
Orang nomor satu di Kabupaten Beltim ini menyesalkan kondisi yang ada. Ia menyatakan sudah meminta Kapolres Beltim untuk menertibkan pengerit.
“Mau jadi apa negara kita kalau seperti ini. Mobil tidak bisa jalan koq ngisi solar, jelas-jelas mobilnya saya lihat sendiri. Makanya saya sudah lapor Kapolres supaya minta beliau tertibkan. Saya sudah koordinasi dan beliau janji untuk menertibkan,” ungkap Basuri.
Saat dihubungi melalui SMS Kapolres Beltim Adjun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Nugraha Trihadi berjanji akan membersihkan SPBU dari tangki modifikasi. Jika terbukti ada oknum anggotanya yang membekingi pengerit, ia menyatakan tak segan-segan akan menindak oknum anggotanya tersebut.
“Kita akan tertibkan seluruh kendaraan dengan tangki modifikasi. Tadi juga Pak Bupati sudah info ke saya dan saya sudah perintahkan Kabag Ops untuk menindaklanjutinya,” tegas Nugraha.
sumber : jpnn.com