TOTABUAN.CO BOLTIM– Ratusan warga dan aparat gabungan Polres Bolmong, Jumat (11/12) nyaris bentrok. Hal ini dipicu penangkapan tiga warga Tutuyan oleh Tim Maleo Polres Bolmong. Ketiganya warga tersebut, yakni Herding Lapadjawa warga Desa Togid, Wawan Potabuga warga Tutuyan III, Udir Paputungan warga Tutuyan I. Data yang diperoleh wartawan dari sejumlah warga yang menyaksikan insiden tersebut, menyatakan, bahwa kejadian ini bermula aksi penangkapan yang dilakukan Tim Maleo Polres Bolmong.
“Setahu kami, awal penangkapan tiga warga ini gara – gara masalah razia saat pilkada lalu,” kata Dar warga Tutuyan.
Ia mengatakan, lantaran tak terima tindakan sepihak ini, sempat terjadi adu argumen antara warga dengan aparat dari Tim Maleo Polres Bolmong. Saat kejadian, warga yang terbakar emosi langsung memukul tiang listrik sebagai tanda memanggil massa yang lebih banyak. Untungnya, beberapa tokoh masyarakat langsung memediasi pertikaian warga dengan aparat keamanan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.
Wakapolres Bolmong, Kompol Nanang Nugraha menjelaskan, penghadangan warga ini dipicu saat penangkapan salah satu terduga berinisial W. Ketiga warga ini merupakan terduga pengrusakan kendaraan.
“Dari polres mengamankan warga berinisial W. Hal ini memancing warga melakukan penghadangan. Dua saksi masih di polsek Kotabunan, keduanya sudah dimintai keterangan,” ujar Nanang.
Nanang menambahkan, dua saksi yang sudah dimintai keterangan beinisial E dan C, masing – masing warga Tutuyan. Keduanya diduga bersama – sama melakukan pengrusakan kendaraan.
“Untuk kasus ini, mereka dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman kurungan lima tahun. Tapi masih tahap pemeriksaan, nanti kita lihat perkembangannya,” terangnya.
Namun begitu, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan calon terpilih guna meredam tindakan anarkis warga sepanjang pelaksaan pilkada di Boltim.
“Kami sudah sampaikan kepada calon terpilih, Sehan Landjar agar menghimbau warga menjaga keamanan. Sampai saat ini masih kondusif,” tukasnya. (Fac)