TOTABUAN.CO BOLTIM–Sejumlah guru yang sudah menyelesaikan program pendidikan strata satu (S1) dengan belajar jarak jauh pertama tahun 2012 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Manado (UNIMA) resah.
Pasalnya ijazah yang mereka gengam saat ini tidak terdaftar di DIKTI (Pendidikan Tinggi) yaitu portal resmi secara online yang disediakan oleh Pemerintah untuk mendata riwayat perkuliahan setiap mahasiswa pada universitas-universitas yang ada diseluruh indonesia.
Salah satu alumni perkuliahan jarak jauh Unima wilayah Boltim Sri Mokoagow mengatakan dia dan kawan-kawannya seangkatan merasah resah dengan tidak terdaftar ijasah mereka karena mereka kuatir jangan sampai dikemudian hari ijasah mereka dikategorikan bermasaalah
“Saya dan teman-teman saya resah dengan hal ini, saya takut jangan-jangan dikemudian hari ijazah kami bemasalah” ujar sri yang berfrofesi sebagai guru ini.
Unima melalui koordinator perkuliahan jarak jauh wilayah Boltim Richard Pangkey saat dikonfirmasi tentang hal ini mengakui , jika itu hanyalah proses peralihan pemutahiran data secara manual ke system online. ” Jadi untuk angkatan 2006 sampai 2012 masih didata riwayat perkuliahan mereka secara manual. Namun untuk tahun ini mereka akan didata kembali secara online,” kata Richard.
Dia juga menambahkan, untuk angkatan 2013 sampai sekarang sudah otomatis terdaftar di Dikti secara online.
Disinggung apakah ijazah yang tidak terdaftar di Dikti itu bermasalah dia membantah hal itu
” Ijasah tidak bermasalah dan sah. Yang kami data sekarang ini adalah riwayat perkuliahan mereka yang kami akan input secara online,” pungkas Richard.
Diketahui untuk wilayah Boltim alumni perkuliahan jarak jauh Unima ada sekitar 33 orang, dan untuk pemutahiran data dilaksanakan di Puskom (Pusat komunikasi) di Unima Tondano.(Tr1)