TOTABUAN.CO BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar menangapi soal usulan dana Pilkada dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boltim sebesar 20 miliar.
Menurut Bupati, soal usulan itu baru dibaca disalah satu media dan belum dipelajari. Namun melihat dari angka yang diusulkan, sangatlah besar.
“Tidak rasional,” kata Bupati saat diwawancarai wartawan Selasa 23 Juli 2019.
Bupati mengatakan, usulan 20 miliar itu terlalu besar dan jauh berbanding terbalik dengan pelaksanaan Pemilu 2019. Di mana dengan waktu yang terbilang lama yang diikuti 16 partai politik dan ratusan caleg. Sementara Pilkada hanya diikuti dua atau tiga pasang.
“Jadi kita akan pelajari dulu. Saya berencana hanya akan tanggung gaji KPU dan KPPS serta kertas. Kalau operasional dan selebihnya, tidak,” tegasnya.
Selain KPU yang mengusulan 20 miliar, Bawaslu juga mengusulkan 16 miliar. Jika ditotal berjumlah 36 miliar. Dana 36 miliar itu, belum ditambah dengan usulan dana pengamanan Polres dan Kodim.
“Idealnya 5 Miliar. Sebab masih banyak kebutuhan dana yang dibutuhkan di daerah,” tutur Sehan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Boltim Oskar Manoppo membenarkan jika usulan dana dari KPU sudah masuk.
Oskar menjelaskan masih akan dilihat tentang kemampuan keuangan daerah. Selain itu masih akan berkoordinasi dengan tim anggaran DPRD untuk dibahas bersama.
Menurut Oskar, pada PIlkada lalu, KPU Boltim mengembalikan sisa dana Pilkada 3.5 miliar. Dana itu tidak terpakai dan kemudian dikembalikan.
Penulis: Ahmad Katili
Editor :Hasdy