TOTABUAN.CO BOLTIM—Bupati Kabuaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar mengaku tak setuju jika bupati wali kota dipilih langsung oleh DPRD. “ Itu sama saja seperti dagang daging sapi. Ini mencederai hak rakyat,” kata Sehan saat diminta tanggapan tekait rencana pengesahan rancangan undang-undang soal bupati walikota dipilih oleh DPRD.
Dia menilai RUU yang tengah dibahas oleh DPRD hanya segelintir kepentingan politik koalisi partai yang kalah dalam pilres kemarin. “ Saya heran kok jadi begini. Ini ada indikasi sakit hati pasca Pilpres kemarin,” tambah Sehan.
Apa yang saya katakan lanjut Sehan, bukan karena ada niat maju lagi di Pilkada 2015 mendatang. Akan tetapi ini telah mencederai hak konstitusi rayat.
“Kalau bicara Pilkada Boltim saya tidak khawatir. Saya tak khawatir sedikitpun. Buat saya kepala daerah dipilih DPRD bukan sebuah kemunduran tapi orang yang mengusulkan itu adalah mereka-mereka yang tidak berjiwa rakyat,” kata dia.
Menurut dia, untuk saat ini sistem pemilihan kepala daerah dengan cara dipilih langsung oleh rakyat adalah salah satu cara terbaik untuk menghasilkan seorang pemimpin.
Apalagi biaya politik yang mahal menjadi alasan sejumlah pihak yang mengusulkan kepala daerah dipilih DPRD, Sehan kurang sepakat dengan anggapan tersebut karena tidak semua hati rakyat tidak bisa disogok oleh uang (money politic).(Has)