TOTABUAN.CO BOLTIM –Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar mengajak insan pers untuk terus mengedukasi masyarakat lewat pemberitaan tentang pentingnya memelihat hutan dan alam sekitar.
Hal itu dia katakan saat menyampaikan sambutan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana yang dilaksanakan Kamis 25 April 2019.
“Peran pers sangat penting untuk bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang pentingnya menjaga dan memelihara hutan,” ujar Sehan.
Bupati Boltim dua periode ini menambahkan, memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana sebagaimana arahan Presiden pada Rakornas penanggulangan bencana tahun 2019, edukasi dan mitigasi (upaya mengurangi resiko) kebencanaan harus dimulai tahun ini terutama di daerah rawan bencana.
“Mengurangi resiko itu mulai dari sekolah melalui para guru, kepada masyarakat, para pemuka agama serta melaksanakan penanaman pohon secara berkala dan berkesinambungan,” ungkapnya.
Sehan menjelaskan, dalam waktu tiga tahun terakhir, secara nasional realisasi penanaman pohon selalu melebihi target. Berkat optimisme dan partisipasi seluruh masyarakat, sampai dengan Desember, bangsa Indonesia berhasil menanam sebanyak 1,1 miliar pohon.
“Sebuah prestasi yang sangat membanggakan karena tanam dan pelihara pohon telah menjadi budaya masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Bupati berharap melalui hari kesiapsiagaan nasional dapat direalisasikan melalui peningkatan gerakan penanaman pohon dengan selalu melibatkan seluruh komponen masyarakat agar berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan hutan dan lingkungan alam yang lestari.
“Kepada para tokoh pemuda, anak-anak sekolah, tokoh masyarakat, wartawan saya minta untuk membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya memelihara lingkungan, hutan dan alam sekitar kita. Membangun kebiasaan menanam seharusnya menjadi kebutuhan secara berkelanjutan. Kepada warga masyarakat dalam mensukseskan kegiatan ini, agar mulai menanam dari pekarangan, lebih baik mempertahankan pohon dan hutan yang masih ada dari pada harus menanam kembali pohon yang memerlukan belasan tahun untuk menjadi besar,” ungkap Bupati.(**)