TOTABUAN.CO BOLTIM—Calon Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar terus mengingatkan agar Penjabat Bupati Muhamad Rudi Mokoginta berlaku netral dalam pesta demokrasi di Pilkada ini. Dia mengatakan penjabat bupati itu hanyalah seorang birokrat yang mengisi kekosongan pemerintahan sementara.
Calon petahana Bolmong Timur Sehan Landjar rupanya sudah sejak awal menerima isu jika sosok Muhamad Rudi Mokoginta yang akan menjabat sebagai Pj Bupati Boltim dikuasai oleh salah satu partai tertentu.
“Ini tidak perlu ditutup-tutupi. Saya kuatir rakyat sekarang mulai bereaksi. Saya dapat laporan dari awal mulai dari kedatangan Penjabat yang didominasi oleh salah satu partai. Ingat Penjabat itu dia seorang birokrat. Dalam undang-undang pemerintahan daerah hanya mengisi kekosongan pemerintahan dan menjalankan pemerintahan yang sudah direncanakan oleh bupati sebelumnya dan tidak dapat melakukan upaya bersifat strategis. Penjabat hanya memfasilitasi agar Pilkada berjalan lancar,” kata Sehan usai acara debat kandidat Kamis (5/11).
Ia mengaku mulai menerima laporan dari masyarakat soal keberadaan Penjabat Bupati Boltim. Dia kuatir sampai ini terjadi masyarakat tidak akan merasa puas. “Saya sampai hari ini berupaya membendung masyarakat. Sudah beberapa kali masyarakat ingin bereaksi,” kata Sehan.
Ia berharap kepada siapapun yang telah ditetapkan oleh undang-undang untuk tidak terlibat dalam politik praktis. “Jangan main api jaga stabilitas. Saya lima tahun menata stabilitas Bolmong Timur. Makanya di daerah yang melaksanakan Pilkada dan terjadi konflik horizontal, karena ada yang diberikan kepercayaan untuk menjadi peneyelengara, ia justru menjadi pemain,” tegasnya.
Sehingga dia berharap di Pilkada Boltim ini untuk terus berlaku netral.”kalau menang utusa kedua. Ingat namaya pelanggaran undang-undang penghiatan terhadap bangsa dan kita ini adalah Indonesia. Dan ini saya tidak akan terima jika ada namanya penghianatan terhadap undang-undang” tegasnya.(fac/Has)