TOTABUAN.CO BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar mengatakan, kesehatan dan pendidikan tidak luput menjadi perioritas sebagai visi dan misi pemerintah.
Menurutnya dengan adanya beberapa program pendidikan dan kesehatan di Boltim, angka putus sekolah dan gizi buruk di Boltim turun.
“Program itu ada di Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan,” ujar Bupati Boltim Sehan Landjar.
Dengan adanya program KIS, Jaminan hari tua, ijazah Paket A, B dan C serta RTLH menjadi langkah Pemkab mengurangi angka kemiskinan dan menekan angka putus sekolah di Boltim.
“Ijazah akan kita berikan setelah anak-anak yang putus sekolah diberikan bimbingan di sekolah tertentu,” jelas Sehan.
Kepala Dinas Pendidikan Boltim Yusril Damopolii menambahkan, mennyiapkan program 1600 ijazah paket A, B dan C.
Menurut Yusril, program ijazah paket A, B dan C, untuk menyasar warga Boltim khusus anak yang putus sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK.
“Program ini telah dijalankan sejak 2017 hingga 2019. Sudah banyak ijazah dikeluarkan Dinas Pendidikan Boltim,” ujar Yusril.
Berdasarkan data 2017 disetiap kecamatan, jumlah yang tidak lulus tingkat SD, Kecamatan Kotabunan 1.130, Kecamatan Tutuyan 990, Kecamatan Motongkad 789, Kecamatan Nuangan 1.680 Kecamatan Mooat 150, Kecamatan Modayag 622 dan Kecamatan Modayag Barat 5.734. (**)