TOTABUAN.CO BOLTIM—Guna bertarung nasib, puluhan tenaga honor kategori dua yang ada di kabupaten bolong Timur (Boltim) terus melakukan upaya untuk mempertanyakan nasib mereka. Kamis (8/1/2015) para tenaga honor lakukan pertemuan dengan Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) yang dihadiri oleh Ketua DPRD Sam Syachrul Mamonto.
Namun, harapan untuk menjadi pegawai negeri sipil itu sempat membuat salah seorang Honorer meneteskan air mata saat sesi tanya jawab dengan pihak BKDD dan Ketua DPRD.
“Saya sudah bertahun-tahun mengabdi dengan gaji seadanya tapi hingga kini belum juga diangkat menjadi PNS, ” ujar salah seorang Honorer dengan suara terbata-bata.
Melihat salah satu temannya menangis, teman-temannya juga ikut menangis. Ketua DPRD Boltim Samsyachrul Mamonto berjanji akan berusaha mengawal perjuangan para Honor K2 untuk diangkat menjadi PNS
“Saya dan kawan-kawan akan berusaha melobi ke pusat tentunya bersama-sama dengan Pemkab Boltim agar supaya 123 tenaga Honor K2 ini bisa terakomodir semuanya ditahun ini, ” ujar Syachrul memberi semangat.
Kepala BKDD Boltim Darwis Lasabuda belum bisa memberikan penjelaskan kenapa BKDD belum bisa memastikan nasib 123 Honor K2 yang belum terangkat menjadi PNS.
“Saya sudah pernah tanyakan ke pihak Kemenpan-RB soal tindak lanjut untuk menuntaskan sisa Honor K2, tapi jawaban mereka yakni masih dalam pengkajian apakah akan diangkat menjadi PNS atau dialihkan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Jadi hingga saat ini kami masih menunggu kepastian dari pusat,” kata Darwis.
Sementara itu para Honor K2 yang hadir saat itu menolak jika status mereka hanya dialihkan menjadi P3K. “Kami tidak setuju jika status kami hanya P3K, tujuan awal kami mengabdi untuk jadi PNS bukan seperti itu, ” tandas salah seorang perwakilan Honor K2. (Wan)