TOTABUAN.CO BOLTIM – Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan melalui Komisi Akreditas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kementerian Kesehatan menetapkan Puskesmas Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) telah memenuhi syarat sebagai Puskesmas terakreditas.
Hal itu berdasarkan surat pemberitahuan bernomor YM. 02. 01/VI.14/01641/2019 perihal pemberitahuan hasil akreditasi.
Kepala Dinas Kesehatan Boltim Eko Marsidi mengatakan, penetapan Akreditas Puskesmas Kotabunan itu, berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan 6-10 November 2019.
“Saat ini Puskesmas Kotabunan berstatus terakreditas. Status itu berlaku hingga 5 November 2022,” jelas Eko Senin 18 November 2019.
Menurut Eko, akreditasi Puskesmas adalah proses penilaian eksternal yang dilakukan Komisi Akreditasi dan/atau Perwakilan di Provinsi terhadap Puskesmas untuk menilai apakah system manajemen mutu dan system penyelenggaraan pelayanan dan upaya pokok sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Survey Puskesmas dilakukan komisi yang sudah dilatih khusus, apakah sebuah Puskesmas lulus akreditasi atau, tidak. Tujuan umum dari akreditasi Puskesmas adalah meningkatkan mutu layanan Puskesmas yang diatur dalam Permenkes Nomor 75 tahun 2014,” paparnya.
Dengan diberikannya status akreditas kepada Puskesmas Kotabunan, merupakan bukti bahwa standar pelayanan terus membaik.
“Tujuan dari akreditas Puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan serta keselamatan pasien. Dari 194 Puskesmas yang ada di Sulawesi utara, baru dua yang terakreditasi Utama, yaitu PKM Wori, dan PKM Kotabunan,” sambungnya.
Di Boltim sendiri ada tiga Puskesmas pada 2019 yang dilakukan survey. Yakni Puskesmas Buyat, Mooat dan Modayag Barat. Hasil survey itu belum keluar. Namun hasilnya telah berstatus akreditasi. Untuk Puskesmas Modayag Barat menunggu jadwal akreditasi.
Sedangkan untuk Puskesmas Nuangan sudah di akreditasi pada 2017 dengan hasil terkreditasi dasar. Dan Puskesmas Tutuyan sudah di akreditasi pada 2018 dengan hasil terakreditasi Madya, sedangkan Puskesmas Motongkat belum di akreditasi, kemungkinan akan dilaksakana 2020 mendatang. (*)