TOTABUAN.CO BOLTIM— Entah pihak mana yang patut disalhkan terkait proyek pembangunan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim, yang menelan anggran sekira Rp 2 miliar lebih. Bagimana tidak, fakta yang ada di lapangan gedung yang sudah masuk 80 persen realisasinya jauh dari harapan. Tak pelak sejumlah anggota DPRD yang turut meninjau proyek tersebut geleng-geleng kepala dengan kondisi bangunan yang ada.
Ditemui disela-selah tinjauan tersebut, Ketua DPRD sementara Sam Sachrul Mamonto, menyayangkan kondisi bangunan yang menelan anggaran miliaran rupiah ini.
“Iya, inikan kantor jadi suasana ruanganya pun harus perkantoran, bukan seperti ruang karaoke yang identik dengan lorong dan ruangan kecil kecil. Coba banyangkn kalau ruangan paripurna besarnya seperti ini, ” ujar Sam, sembari menunjuk salah satu bagian yang nantinya akan dijadikan ruang paripurna
Dalam waktu dekat ini setelah alat kelengkapan dewan terbentuk, pihaknya akan memanggil instansi teknis untuk dimintai penjelasan. Mulai dari perencanaan hingga proses pembangunan gedung DPRD tersebut.
‘’Jangan-jangan ada yang coba main-main dengan proyek ini,’’ kata mantan Ketua KPU Bolmong ini.
Wakil ketua sementara Sehan M Mokoapa, sependapat dengan tencana Sachrul tersebut.
“Nanti kami akan bahas bersama itu. Yang pasti akan dilihat dan disesuaikan dengan anggaran yang telah dianggarkan. Kalau pun ada penambahan anggaran itu berarti disesuaikan dengan kondisi renovasinya,” ujar Mokoagow. (tr1/ar)