TOTABUAN.CO BOLTIM — Pembangunan fasilitas perumahan rakyat milik PT Boltim Cahaya Residence (BCR) yang terletak di Desa Tombolikat Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) dinilai tak layak. Pasalnya, ternyata lokasi tersebut dulunya merupakan tambak milik warga yang kerap terjadi banjir.
“Seharusnya harus disosialisasikan terlebih dahulu agar nantinya masyarakat lebih yakin, karena kita tau bersama tempat itu merupakan tambak pemeliharaan ikan dulunya lalu ditimbun. Artinya apakah timbunan itu sudah padat atau belum pihak perusahaan harus menjelaskan itu ” ungkap Ismail warga Tombolikat, Senin (30/03/2015).
Dilihat dari letaknya juga yang berdekatan dengan pohon bakau dan merupakan muara dari salah satu irigasi yang berada di Desa Tombolikat. Selain dinilai rawan banjir, Amdal dari lokasi pembangunan perumahan yang rencanananya akan dibangun 255 unit rumah itu, dipertanyakan warga.
Senada dikatakan juga oleh tokoh pemuda Desa Tombolikat Rendy Limbanadi. Dia mengatakan, ini nantinya akan menimbulkan kekuatiran warga yang akan menghuni perumahan tersebut.
“Tentunya itu bakal menimbulkan rasa kuatir. Warga pasti tidak akan nyaman. Apalagi saat musim penghujan tiba, sudah pasti air akan meluap. Oleh karenanya, semua harus dipertegas sejak awal tambah,” ungkap Rendi.
Sebelumnya Direktur PT BCR Nona Mardjun mengatakan, bahwa lahan itu sebelumnya sudah dilakukan penimbunan sebanyak 24 ribu kubik tanah sehingga sudah lebih tinggi.
“Dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) juga sudah kami koordinasikan dan turun lapangan, ada sekita 24 ribu kubik tanah yang ditimbun sehingga permukaan tanah sudah lebih tinggi” jelas Mardjun. (wan)