TOTABUAN.CO BOLTIM — Setelah diserang habis-habisan oleh publik soal keberadaan perusahaan di Gunung Garini Desa Buyat Kecamatan Kotabunan akhirnya Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar angkat bicara.
Keberadaan PT Boltim Primanusa Resources (BPR) memang mengundang kontroversi dikalangan masyarakat khususnya di Desa Buyat soal pengoperasiannya yang tidak sesuai ijin yang diberikan.
” Jangan menyalahkan melulu ke Pemerintah, kami sudah tujuh kali mengeluarkan surat teguran tapi memang perusahaan itu kumabal ” ujar Eyang sapaan akrab Bupati Boltim.
Eyang juga membeberkan bahwa yang mendatangkan perusahaan itu adalah salah satu masyarakat Buyat.
” Yang mendatangkan perusahaan itu kan masyarakat Buyat dan yang bekerja disitu juga masyarakat buyat, kenapa saya melulu dipersalahkan,” kata dia dengan nada kecewa.
Diketahui. Selasa kemarin (11/11/2014) dalam pandangan umum fraksi Demokrasi Kebangsaan pada Rapat paripurna Ranperda APBD 2015 Sofyan Alhabsy menyinggung soal keberadaan PT BPR.
” Pemkab jangan seperti singa ompong, harus bertindak tegas soal keberadaan PT BPR, karena sudah sangat meresahkan masyarakat Buyat ” ujar Sofyan saat menambahkan poin – poin penting dalam pandangan umum fraksi. (Iwan)