TOTABUAN.CO BOLTIM — Debat publik calon bupati dan wakil bupati Bolmong Timur (Botim) yang digelar di aula kantor bupati Kamis (5/11), tidak sesuai harapan masyarakat. Pasalnya pemaparan visi dan misi ke tiga pasang calon tidak didengar dan dilihat langsung oleh masyarakat. Bahkan wartawan yang ingin meliput dibatasi dengan id card masuk.
Dari pantauan media ini, kantor bupati yang terlihat ramai dengan aktivitas pelayanan, tampak terlihat sepi dari aktivitas. Bahkan warga menyaksikan serta wartawan yang ingin meliput debat publik dibatasi.
“Sangat disayangkan jika debat yang memaparkan visi dan misi dibatasi entah itu warga ataupun wartawan yang ingin meliput. Ini kan seperti ada pengekangan dalam memberikan informasi ke publik sedangkan untuk wartawan hanya disediakan 15 id card bagaimana dengan wartawan nasional yang ingin meliput,” ujar Wahyudi Masloman salah satu wartawan media online.
Antusias warga untuk meyaksikan pemaparan visi misi terhalang karena dibatasi.
“Ini seperti tidak ada rasa kepercayaan kepada pihak pengamanan dalam hal ini pihak kepolisian karena warga yang datang mendengar dilarang masuk tapi setidaknya ada pengeras suara di luar aula yang disediakan KPU,” tuturnya.
Ketua KPU Boltim Awaludin Umbola mengatakan, pihak KPU hanya menyediakan 15 id card untuk wartawan.
“15 id card yang disediakan panitia itu hanya untuk wartawan yang aktif di Boltim dengan cara menukarkan id card wartawan dengan id card yang disediakan KPU, nantinya jika debat kedua dan ketiga akan dievaluasi lagi agar semua elemen masyarakat puaskan dengan konsep debat yang disediakan KPU,” unkap Umbola. (fac)