TOTABUAN.CO BOLTIM–Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulut, diminta untuk benar-benar selektif dalam menyeleksi calon Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di kabupaten Bolmong Timur (Boltim).
Hal itu harus dilakukan guna memaksimalkan peran lembaga pengawas Pemilu dalam mengawasi jalannya gelaran pesta demokrasi lima tahunan itu
Ini berkaca pada gelaran Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) beberapa waktu lalu yang dinilai peran Panwaslu Boltim kurang maksimal.
“Ada dua incumbent yang lulus persyaratan administrasi tahun ini, yang kinerja mereka sebelumnya banyak disoroti masyarakat, karena sering berada di luar daerah untuk urusan pribadi. Bahkan Keduanya juga bukan penduduk asli Boltim, tapi merupakan penduduk Tomohon dan Kota Kotamobagu,” kata Udel Simbala mantan ketua Panwaslu Kotamobagu, kepada wartawan ini Rabu (3/12/2014).
PNS dilingkup Pemkab Boltim ini berharap komisioner Panwaslu Boltim kedepannya merupakan putra-putri daerah.
“Ada beberapa nama yang dinyatakan lulus administrasi berkas , tapi bukan penduduk Boltim, dan ada juga yang berusia dibawa tiga puluh tahun, tapi tetap diluluskan. eharusnya Bawaslu jeli melihat ini,”harapnya.
Menanggapi hal ini koordinator divisi SDM Bawaslu Sulut, Syamsurijal Musa mengatakan, akan memberi ruang bagi publik (masyarakat) selama sepekan untuk menanggapi nama-nama calon Panwaslu yang telah diumumkan.
“Nanti tanggapan diberikan secara tertulis kepada Timsel untuk ditindaklanjuti,” kata Syamsurisal.
Sebelumnya Timsel Calon Panwaslu Boltim telah mengumumkan 12 peserta yang lolos dalam pemberkasan pada hari senin (1/12/2014) (Wan).