TOTABUAN.CO BOLTIM– Akhir – akhir ini kinerja Panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus menjadi sorotan publik. Tidak sedikit warga yang ingin memberikan laporan terkait pelanggaran pilkada, namun kantor tersebut tutup.
“Ada beberapa warga saya dari Buyat hendak melaporkan dugaan praktek money politik oleh oknum anggota dewan. Tapi, niatan mereka tak kesampaian karena kantor panwas tutup sejak beberapa hari ini,” ungkap Saptono Paputungan, wakil rakyat dari Buyat kepada wartawan, Senin (07/12) .
Hal senada juga ikut ditambahkan Ketua Tim Pemenangan pasangan nomor urut 3, Sehan Landjar – Rusdi Gumalangit (SERU), Yusra Alhabsyi. Kepada wartawan, Yusra menyesalkan ulah Panwaslu Boltim yang dinilainya tidak profesional.
“Masa dua hari jelang pencoblosan, kantor mereka dibiarkan tertutup. Padahal, saya bersama tim hendak menyerahkan laporan terkait pelanggaran yang diperbuat oleh salah satu pasangan calon,” ucapnya.
Yusra mengemukakan, sebanyak enam poin pelanggaran yang dilakukan oleh pasangan lain.
“Selama pelaksanaan kampanye panwas tidak pernah melakukan kegiatan pengawasan. Ini juga turut diperparah dengan penonaktifan panwascam serta panwas lapangan yang berdampak pada pembiaran pelanggaran saat kampanye berlangsung,” terangnya.
Atas kelalaian tersebut, Yusra mendesak Panwaslu Boltim bertindak netral dan tegas dalam melakukan pengawasan.
“Kami meminta agar mengaktifkan kembali pengawas pemilu, panwascam serta panwas lapangan untuk mengawasi politik uang yang dilakukan pasangan calon lain,” pintanya.
Berbeda dengan tanggapan calon bupati dari nomor urut 1, Candra Modeong. Dia bersama tim suksesnya justru apatis dengan ketegasan panwaslu di lapangan.
“Kami sangsi dengan sikap Panwaslu selama ini. Sebab, tak satupun laporan – laporan yang mereka selesaikan. Malah pelanggaran calon lain mereka diamkan tanpa ada tindakan tegas,” kritik Candra.
Divisi Hukum dan Penindakan Panwaslu Boltim, Hariyanto, mengemukakan, bahwa alasan ditutupnya Sekretariat Panwaslu Boltim selama beberapa hari lantaran kegiatan Rakor Panwaslu di Kotamobagu. Pun begitu, bila ada pihak yang hendak menyerahkan laporan agar seger mereka tindaklanjuti.
“Memang kita sedikit disibukkan oleh agenda rakor. Sehingga untuk sementara kegiatan di sekretariat belum ada. Tapi apapun laporan kita upayakan ada penyelesaiannya,” tandas Hariyanto.(Fac)