TOTABUAN.CO BOLTIM — Ini akibat sifat arogansi dalam sebuah kepimimpinan yang dilakukan. Hal ini akan menimbulkan ketidak harmonisan hubungan dalam suasana pekerjaan.
Seperti yang terjadi di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong Timur (Boltim) yang disinyalir sudah beberapa bulan terakhir telah terjadi ketidak harmonisan antara pimpinan dan para staf di kantor itu.
Salah satu pegawai BPBD Boltim mengungkapkan bahwa pimpinan mereka itu sering bersifat arogan terhadap pegawai-pegawai yang bekerja di kantor. Bahkan tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu.
” Saat dia marah malah sering memukul meja sebagai pelampiasan kemarahannya. Bahkan tanpa diketahui alasannya, ” ungkap salah satu pegawai di kantor.
Kepala BPBD Boltim Julius Pelealu saat dikonfirmasi Selasa (9/12/2014) terkait hal ini tidak menampik sifatnya yang cenderung arogan itu.
” Saya ingin menerapkan disiplin saja, karena menurut saya suksesnya suatu pekerjaan harus dimulai dengan disiplin yang tinggi. Jadi jika pekerjaan itu bisa diselesaikan satu hari mengapa harus ditunda-tunda. Bahkan ada juga sampai satu minggu, dan ini yang sering saya temui,” kata Julius
Lanjutnya bahwa dia sudah pernah ketemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Boltim tentang sikapnya yang keras terhadap bawahannya itu. Ini bermaksud karena ingin menegakan disiplin yang ada di kantor BPBD yang ia pimpin.
“Justru saya mendapat apresiasi dari pak sekda,” tambah Julius. Julius bukan hanya dinilai arogan. Akan tetapi ia dinilai alergi bertemu wartawan. Namun dia membatah hal itu.
“Saat wartawan datang kebetulan saya sedang tugas luar. Tapi itu sudah saya serahkan ke Sekretaris. Siapa bilang alergi dengan wartawan. Buktinya kan saya bertemu dengan Anda” kata dia membantah.
Julius juga membeberkan bahwa tingkat disiplin dikantor yang dia pimpin saat ini perlu banyak dibenahi, terutama masaalah kehadiran. (Wan)