TOTABUAN.CO BOLTIM–Pernyataan Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkab Bolmong Timur (Boltim) Uyun Pangalima terkait aksi wolkout Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) pada Selasa (31/03) lalu berbuntut panjang. Pernyatan juru bicara pemkab Boltim disalah satu media menimbulkan kecaman dari ketua dan para anggota DPRD lainnya.
Kabag Humas Uyun Pangalima akhirnya dipanggil untuk dimintai keterangan oleh para anggota DPRD Kamis (2/4/2015). Dia dimintai klarifikasi soal penryataannya disalah satu media, yang menyatakan soal kekecewaan pihak legislatif kepada para Kepala-Kepala SKPD yang dianggap sengaja meninggalkan ruangan ketika Ketua DPRD Boltim menyampaikan pikiran-pikiran pokok pada Musrembang yang dilaksanakan di Aula lantai III Kantor Bupati Boltim itu.
Namun pada hering tersebut para anggota DPRD lebih banyak menyerang dengan lontaran pertanyaan terkait pernyataannya yang dianggap melecehkan institusi mereka.
“Saya harapkan kepada Kabag Humas Boltim agar jangan terlalu mencampuri urusan DPRD, ” kata Argo Sumaiki Ketua Komisi II DPRD Boltim.
Arga mengatakan, pernyataan Uyun di media dinilai melecehkan. Akibat ulah dari pihak eksekutif, sehingga kami melakukan hal serupa.
“Agar tidak terulang lagi,untuk Kabag Humas agar dapat memberikan penjelasan soal perkataan Anda itu,” tambah salah satu Aleg DPRD Boltim Saptono Paputungan.
Uyun Pangalima saat mengklarifikasi pernyataannya itu mengaku tidak bermaksud mengatakan apa yang dilakukan Anggota DPRD Boltim itu salah.
“Saya tak bermaksud seperti itu, dan saya tidak mengatakan aksi wolkout DPRD Boltim adalah salah seperti yang diberitakan,” kata Uyun.
Mantan komisioner KPU Bolmong itu mengatakan, justru maksud dari pernyataan sikap rekan-rekan pimpinan SKPD yang meninggalkan ruangan saat itu adalah hal yang salah, bukan menyinggung para anggota DPRD yang terhormat.
“DPRD seharusnya menegur para kepala SKPD yang meninggalkan ruangan saat itu, atau menanyakan alasannya. Apa yang dilakukan oleh para kepala SKPD waktu itu salah dan pada saat itu DPRD seharusnya menegur mereka bukan meninggalkan ruangan rapat,” kata Uyun saat memberikan penjelasan.
Namun, jika pernyataan itu membuat pihak DPRD tersinggung saya mohon maaf tapi saya tidak mempunyai tujuan apa-apa katanya.
Ketua DPRD Boltim Sam Syachrul Mamonto meminta agar hal ini tidak terjadi lagi agar sinergitas dua lembaga ini katanya bisa terbagun lebih baik. “Saya harapkan sinergitas dua lembaga ini bisa dibangun dengan baik dan hal seperti ini tidak terulang lagi,” kata Syachrul.(wan)