TOTABUAN.CO BOLTIM — Kerja keras Bupati Bolmong Timur (Boltim) Sehan Landjar bersama Wakil Bupati Rusdi Gumalangit dalam memerangi angka kemiskinan terbilang jitu. Buktinya dari data Badan Penelitian Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) angka kemiskinan turun signifikan tinggal 6.03 persen.
Berkaca pada tahun 2010, angka kemiskinan mencapai dari 7.81 persen. Ini artinya, selama satu tahun pemerintahan Sehan Landjar-Medi Lensun kemudian dilanjutkan para peridoe kedua berpasangan dengan Wakil Bupati Rusdi Gumalangit, Sehan mampu mengikis angka kemiskinan pada posisi 0.05%.
Upaya yang dilakukan Sehan saat memimpin Boltim dengan porsi APBD minim, tapi mampu menekan angka kemiskinan.
“Memang dilihat secara sekilas tren penurunan 0.05 persen hanya kecil. Namun, jika menelaah secara mendalam dengan perhitungan jumlah penduduk Boltim saat ini, maka dampak penurunan terasa jauh lebih besar,” kata Kepala Bappelitbangda Boltim Ikhsan Panglima.
Wajar pula, tren penurunan kemiskinan itu terjadi. Pasalnya, sejak awal kepemimpinan Bupati Sehan Landjar yang terpilih pada 2010 silam, hanya menggunakan APBD yang sangat kecil yakni 300 miliar. Dana itu include dengn belanja pegawai dan pengadaan barang dan jasa.
Berdasarkan data BPS, presentase kemisknan di Boltim melampaui target RPJMD yang dietapkan. Di mana tahun 2021 ditargetkan turun sebesar 6,00 %. Pada tahun 2018 Pemkab Boltim mampu menekan angka kemiskinm dan sangat dimungkiknkcn target depat diselesaikan tahun 2019 sebelum berakhirnya periode RPJMD.
Hal ini komitmen Pekab Boltim untuk program penuntasan kemiskinan di Sulut melalui program Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK).
Menurut Ikshan tingkat kemiskinan di Boltim pada tahun 2017 sebesar 6.20% turun sangat signifikan sebesar 0.57 point dari angka kemiskinan 2016 lalu.
Ikshan menjelaskan kemiskinakn di Boltim lebih ke pada Papan atau tidak memiliki tempat tinggal. Sehingga intervensi program yang dilakukan melalui penyediaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi warga miskin sampai dengan tahun 2018 berjumlah 1.408 unit yang tersebar di Tujuh kecamatan.(**)