TOTABUAN.CO BOLTIM – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertans) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mencatat, hingga triwulan dua pada 2016 ini, ada empat ribuan warga Boltim yang tidak memiliki pekerjaan atau mengganggur.
“Angka BPS waktu lalu (pengangguran) sekitar 2.600 tapi pendataan yang kita lakukan bekerjasama dengan perangkat desa mencapai empat ribuan,” kata Kadis Nakertans Boltim, Muhammad Yahya Senin (6/6).
Namun jumlah tersebut merupakan pengangguran terbuka yakni warga yang baru lulus sekolah dan kuliah. Namun belum mendapat pekerjaan.
“Selain itu karena ada warga yang hari ini kerja, besok tidak. Sebab rata-rata warga memiliki mata pencaharian sebagai petani, nelayan dan penambang,” bebernya.
Sehingga pemda melalui instansi terkait terus melakukan pelatihan kerja kepada masyarakat agar mampu memanfaatkan peluang kerja.
“Beberapa satuan kerja sering menggelar pelatihan. Tapi semuanya kembali pada kemauan masyarakat,” ucapnya
Untuk menekan angka pengangguran, perusahaan yang beroperasi di Boltim agar bisa memanfaatkan tenaga kerja lokal.
“Kami selalu minta perusahaan yang baru masuk untuk wajib melaporkan bidang keahlian (lowongan) dan pekerja yang akan diterima. Sehingga bisa merekomendasikan warga Boltim untuk bekerja. Kita berencana akan coba membuka bursa kerja online,” terangnya.
Upaya penyediaan lapangan kerja bagi warga Boltim pun terus dilakukan dengan menghadirkan enam paket program padat karya yakni pembangunan infrastruktur dari Kementerian sosial.
“Ada program padat karya, kemungkinan Boltim akan dapat enam paket,” bebernya.
Program ini sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran dengan menyediakan lapangan kerja.
“Program padat karya dikerjakan oleh warga setempat. Desa menyiapkan pekerjaan, kami yang mengupah. Sehingga terjadi penyerapan tenaga kerja dan warga dapat dilatih untuk mandiri,” terangnya.(fac).