TOTABUAN.CO BOLTIM– DPRD Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) mengisyaratkan bakal tidak menandatangani pergeseran anggaran yang dilakukan pihak eksekutif pasca ditetapkannya anggaran pendapatan belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 waktu lalu. DPRD menjamin pelaksanaan kegiatan dan pembelanjaan anggaran 2015, akan sesuai dengan poin rencana yang telah tercantum dalam APBD 2015. Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua DPRD Boltim, Sehan Mokoagow.
“Tidak akan ada SKPD yang berani lakukan itu. Karena mengubah atau menggeser anggaran pasca penetapan itu melanggar undang-undang,” tegas Sehan yang ikut dibenarkan Ketua DPRD, Sachrul Mamonto.
Sehan mengatakan, APBD 2015 yang telah ditetapkan sudah jelas arah dan peruntukannya. Semua anggaran yang dibahas dan ditetapkan berdasarkan kebutuhan yang ada. Baik di sektor belanja tidak langsung maupun di belanja langsung.
“Pihak eksekutif belum lama ini sempat mengajukan pergeseran anggaran. Bahkan, rencananya ada beberapa program seperti rencana pembangunan masjid Tutuyan sebesar Rp 5 miliar lebih akan dihapuskan. Begitu juga beberapa program di SKPD pun akan dialihkan ke sektor lain,” bebernya.
Di pihak lain, Ketua DPRD Boltim, Sachrul Mamonto, mengingatkan, bahwa pos-pos peruntukannya sudah jelas. Karena jelas, SKPD terkait tidak akan berani mengubah atau menggesernya, karena apa yang sudah ditetapkan dalam APBD sudah menjadi konsumsi publik.
“Masyarakat akan mengecek dan mengawasi. Dan masyarakat pasti akan marah kalau proyek yang akan turun di kampungnya digeser ke tempat lain,” tutup Sachrul.
Terpisah dikonfirmasi, Kepala DPPKAD Boltim, Oskar Manoppo, tak menampik sejumlah program dibeberapa SKPD berupa belanja langsung akan dihapuskan.
“Memang betul, dalam pergeseran anggaran ada beberapa program yang belum terlalu prioritas yang akan dihapus,” aku Manoppo.
Langkah ini, menurut dia, adalah kebijakan yang diambil pemerintah daerah akibat kurang cermatnya dalam penentuan proyeksi defisit dalam volume APBD sebesar Rp 18 miliar. “Untuk menutupinya, maka pemerintah berkesimpulan menghapus sejumlah program untuk menutupi sisa defisit yang kemungkinan tak akan tercapai,” tandasnya. (Has)