TOTABUAN. CO – BOLTIM–Informasi dari warga yang tergabung dalam kelompok ternak penerima bantuan uang sebesar Rp 200 juta dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBN), terindikasi adanya permintaan ‘fee’ oleh pihak Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Bantuan yang diperuntukkan guna pembelian hewan ternak sapi itu diduga dipotong sekitar 20 persen dari jumlah bantuan yang ada disediakan pihak Distanak Boltim.
Hal itu langsung dibantah oleh kepala Kepala Distanak Kabupaten Boltim Ramlah Mokodompis saat dimintai keterangan hal tersebut, jum’at (19/12/2014)
“Tidak pernah ada permintaan hitungan persen seperti itu. Kalau pun, ada kelompok yang ingin memberikan kepada staf saya yang mengurus semua berkasnya di Jakarta, itu juga saya tidak bisa tolak ataupun melarangnya,” aku Ramlah.
Selanjutnya Ramlah menambahkan kalau dia sudah pernah menemui pihal DPRD untuk mengklarifikasi adanya laporan ini tersebut.
“Saya sudah memberikan keterangan kepada pihakDPRD. dan nantinya, dari pusat akan datang turun lapangan guna memeriksa langsung keberadaan bantuan tersebut. apakah difungsikan sesuai dengan peruntukannya atau tidak,” tambah Ramlah.
Dirinya juga menambahkan, dalam tahapan pengurusan berkas administrasi di pusat prosesnya sangatlah rumit dan tentu memerlukan jaringan agar bisa dipercepat pengurusannya.
Di Boltim sendiri ada empat kelompok yang mendapatkan jatah bantuan ternak sapi tersebut yakni,Kecamatan Tutuyan desa Tombolikat Selatan 1 kelompok, Kecamatan Nuangan desa Motongkad 1 kelompok dan Kecamatan Modayag Bersatu desa Modayag 2 Kelompok.(Wan)