TOTABUAN.CO BOLTIM —Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melakukan vaksinasi ribuan hewan peliharaan miliki warga. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penular virus rabies (HPR) di Boltim. Vaksinasi ini dilakukan setiap enam bulan sekali.
Kepala Distanak Boltim Ramlah Mokodompis,mengatakan saat ini jumlah hewan di Boltim yang mudah menyebar penyakit cukup banyak dan sudah didata.
“Populasi HPR terbanyak adalah Anjing sebanyak 4.100 ekor, Kucing sebanyak 564 ekor dan kera 64 ekor. Sejumlah hewan tersebut kita lakukan vaksinasi setiap enam bulan sekali secara gratis,”katanya.
Lanjut dia, Pihaknya akan melakukan vaksinasi pada Maret dan September mendatang untuk mencegah bahaya virus rabies.
“Kita sudah ajukan permohonan vaksin kepada Empat ribu hewan ke Dinas Peternakan Propinsi untuk tahap pertama,” bebernya.
Pihaknya bekerjasama dengan Dinkes, penyuluh, pemerintah desa untuk melakukan upaya preventif.
“Upaya pencegahan terus dilakukan dengan melakukan vaksinasi. Selain itu, dilakukan upaya pengendalian dan pengobatan,” ungkapnya.
Terpisah Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Wabah, Dinkes Boltim Sammy Rarung mengungkapkan terdapat 49 kasus gigitan anjing pada 2015 dan 23 orang yang digigit anjing harus diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
“Setelah mendapati kasus gigitan, maka akan melakukan observasi terhadap anjing yang menggigit tersebut selama 14 hari. Jika anjingnya meninggal atau anjing hilang, tertabrak atau dibunuh. Maka petugas kesehatan harus memberikan VAR kepada korban,” terangnya.
Vaksin tersebut dibagikan secara gratis untuk disuntikan kepada warga yang digigit. Padahal harganya hampir Rp 1 juta.
Bagi warga yang digigit HPR langsung mencuci bekas gigitan di air mengalir hingga bersih dan segera menuju fasilitas kesehatan untuk ditangani tenaga kesehatan yang profesional.
“Anjing yang menggigit jangan langsung dibunuh. Ini penting untuk mengetahui kondisi anjing jika terinfeksi virus,” imbaunya.(fac)