TOTABUAN.CO BOLTIM – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM), melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok atau sembako pada bulan Ramadhan tahun ini.
Ketika diwawancara wartawan, Kepala Disperindakop dan UKM, Ramlah Mokodompis, mengakui bahwa lonjakan bahan pokok bisa terjadi di pekan kedua ramadhan.
“Untuk harga saat ini masih relatif stabil, biasanya minggu kedua bulan Ramadan itu ada gejolak kenaikan harga, karena kebutuhan meningkat namun ketersediaan bahan kurang, untuk itu kita siapkan cara mengantisipasi agar di Boltim harga Sembako dan bahan pokok utama tetap stabil,” terang Ramlah.
Lanjutnya, koordinasi dengan daerah tetangga juga dibutuhkan untuk saling mengisi stok. Sehingga kekurangan yang ada di Boktim bisa diisi jika ada daerah yang kelebihan stok sembako.
“Kalau ada kenaikan harga kebutuhan pokok utama dipasaran, maka kita akan melakukan lobi ke daerah lain yang memiliki ketersediaan lebih agar bisa di suplai ke daerah kita, selain itu kalau untuk beras kita koordinasikan dengan Bulog, dengan demikian bahan yang mengalami kenaikan bisa normal lagi,” kata Ramlah, saat di temui di ruang kerjanya Jumat (18/5/2018).
Sementara itu, ia juga mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan stabilitas harga di pasaran.
“Saat ini kita pantau terus harga di pasaran, jika ada gejolak kenaikan harga, maka secepatnya kita lakukan langkah koordinasi dengan Bulog atau daerah lain,” tuturnya. (*)
Penulis: Mj