TOTABUAN.CO BOLTIM—LSM Laskar Anti Korupsi (LAKI) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus menseriusi naiknya dana pengamanan (PAM) Pilkada di Boltim. Di mana dari dana 1 miliar yang tertata di APBD, kini naik menjadi 2.2 miliar yang masuk ke rekening Polres Bolaang Mongondow.
Sebelumnya kecurigaan Calon Bupati nomor urut 1, Candra Modeong terkait dana pengamanan Pilkada sebesar Rp 2,2 miliar, ternyata sudah menjadi kecurigaan juga LSM LAKI.
“Kita tahu bersama, belum lama ini Polres Bolmong tengah menyoroti beberapa kasus di Boltim. Mulai dari dugaan kasus proyek pasar Pondabo, dana PKK hingga dana Dharma Wanita. Tapi, gaungnya tak kedengaran lagi sampai saat ini,” kata Ismail Mokodompit Ketua LAKI Boltim.
Ismail menduga, naiknya jumlah dana pengamanan yang sebelumnya hanya Rp 1 miliar menjadi Rp 2,2 miliar, diduga menjadi barter sejumlah kasus yang melilit sejumlah pejabat tinggi di Pemkab Boltim.
“Bisa jadi ada indikasi barter kasus dibalik naiknya dana pengamanan di Polres Bolmong. Kita berharap pemerintah mampu menjelaskan masalah ini ke publik,” sentilnya.
Namun duga-duga LAKI dibantah Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah (DPPKAD), Oskar Manoppo.
“Kalau masalah itu saya tidak tahu. Memang awalnya, proposal yang diajukan ke pemerintah untuk pengamanan sebesar Rp 4 miliar. Awalnya, sebelum perubahan hanya disetujui Rp 1 miliar saja,” terang Oskar.
Kemudian setelah perubahan, lanjut Oskar, dana yang disetujui oleh tim anggaran hanya Rp 2,2 miliar saja. Sementara untuk KPU dan Panwaslu Boltim, masing – masing sebesar Rp 13 miliar dan Rp 2,3 miliar.
“Dananya juga sudah dicairkan. Di KPU Rp 13 miliar, Panwaslu sebesar Rp 2,3 miliar serta dana pengamanan untuk Polres Rp 2,2 miliar dan kodim Rp 300 juta,” pungkasnya.
Sebelumnya, Candra Modeong yang merupakan Cabup nomor urut 1 yang diusung Hanura dan PKS dalam Pilkada Boltim, sempat menyoroti penggunaan dana pengamanan yang dikelola Polres Bolmong. Malah, Candra menuding realisasi dana itu tidak sesuai dengan pengamanan yang dilakukan Polres selama tahapan pilkada berlangsung. (Has)