TOTABUAN.CO BOLTIM– Demo ratusan warga dari beberapa desa di kantor bupati Kabupaten Bolmong Timur (Boltim) berakhir ricuh. Kericuhan itu terjadi ketika ratusan warga berusaha masuk ke dalam kantor namun dihalangi sejumlah aparat keamanan.
Ratusan warga dari sejumlah desa menggelar aksi demo di kantor bupati Boltim Kamis (14/4). Masa yang kecewa dengan sikap anggota Satpol PP dan aparta dari Kepolisian yang mengawal jalannya aksi akhirnya mengamuk dan mencaci maki petugas serta sejumlah PNS yang menyaksikan aksi tersebut.
Kericuhan memuncak, ketika Bupati Sehan Landjar keluar dan menemui para pengunjuk rasa. Namun, saat keluar menemui para pendemo dan belum memberikan pengarahan, warga langsung menyerang dan membuang kata-kata kasar.
Emosi warga terus memucak dan mengamuk dan nyaris menyerang Bupati. Beruntung dapat dihalau oleh aparat keamanan dan para anggota Satpol PP. Bupati akhirnya dievakuasi masuk ke dalam kantor bupati.
Dari tuntutan aksi itu, warga menuntu Bupati Sehan Lanjar turun dari jabatan karena dianggap hanya mementingkan kepetingan kelompoknya saja dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Kami harus minta suaka ke kabupaten tetangga, karena kami masyarakat Boltim tidak lagi diakui oleh Bupati Sehan Landjar, sebab kami tidak lagi dianggap sebagai rakyatnya, karena tidak memilihnya saat Pilkada lalu. Kami minta bupati turun dari jabatannya, bila tidak bisa merangkul kami sebagai warga Boltim,” ujar Ifdar Pangalima salah satu pendemo .
Namun tak berselang lama, masa akhirnya membubarkan diri dan kembali. Warga berjanji akan kembali mengelar aksi dengan jumlah yang lebih banyak jika tuntutan mereka tak diindahkan. (Has)