TOTABUAN.CO BOLTIM – Pernyataan bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno bahwa kepala daerah tidak mengurus Pilpres, mendapat tanggspan positif dari Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar.
Menurut Sehan, apa yang disampaikan Sandiaga Uno ada benarnya. Alasanya bahwa Gubernur, Bupati atau Walikota adalah kepala daerah yang berafiliasi kepada presiden. Namun sebagai pimpinan partai tentu berbeda.
“Kan apa yang disampaikan Sandiga Uno tidak melarang pimpinan partai. Atau mengatakan tidak boleh pimpinan partai. Yang dia katakan kepala daerah dan saya kira itu bena,” kata Sehan.
Sehan mengatakan, kepala daerah merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat mulai dari gubernur hingga bupati dan walikota.
Sehingga lanjutnya, urusan Pilpres dengan atas nama kepala daerah itu memang tidak diperbolehkan.
“Yang boleh itu hanya menganjurkan kepada masyarakat untuk menjaga keamanan dan kemudian mengajak masyarakat untuk memberian hak suaranya,” jelas Bupati Boltim dua periode ini.
Sehan Masih Menungguh Konsep Pasangan Prabowo Sandi
Sehan Landjar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Utara (Sulut) mengaku, bahwa DPP PAN telah menjatuhkan pilihan politik untuk mendukung pasangan Prabowo Sandi di PIlpres. Selaku pimpian PAN Sulut, tentu memberikan apresiasi langkah DPP.
Namun kata Sehan, secara pribadi dirinya masih menungguh tentang konsep menyelesaikan persoalan yang begini rumit di negeri ini.
“Sekarang ini, saya belum mendengarkan tentang visi misi pasangan Prabowo Sandi yang menjadi program kerja dan kegiatan mereka ke depan. Kita tidak hnya memberikan dukungan untuk kepentingan partai atau orang peroeang, tapi ini kepentingan nasional,” jelasnya.
Selaku anak bangsa membutuhkan pemimpin ke depan yang mampu menyelesaikan persoalan.
“Jadi kongkritnya saya masih menunggu soal konsep dua pasanan bakal calon Presiden dan wakil presiden,” kata Sehan.
Begitu juga dengan konsep pasangan Joko Widodo Maaruf Amin kata Sehan. Dengan banyak persoalan yang muncul selama kepemimpinannya, Sehan menegaskan masih akan menunguh konsep.
“Kan ini pertarungan gagasan dan ini yang kita tunggu. Sebab suksesnya itu bukan diukur dari panjangnya rel kereta api, atau panjangnya jalan tol. Tetapi sejauh mana pertumbuhan ekonomi kita, inflasi, pembukaan lapangan pekerjaan itu yang dilihat,” tuturnya.
Penulis: Hasdy