TOTABUAN.CO BOLTIM – Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) tidak hanya berlaku pada petugas medis di lapangan juga yang berada di pusat-pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), namun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) telah diterapkan pada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) se-Boltim untuk menjadi ‘kader’ pramuka kesehatan pencetus P3K dan penanganan kesehatan dini.
“Jadi ini merupakan bentuk pelatihan kesehatan yang melibatkan seluruh siswa ditingkatan menengah atas yang nantinya mereka-mereka itu menjadi gugus depan dalam penanganan kesehatan dasar,”ujar Kepala Dinkes Boltim, Eko Marsidi, Kamis (8/10) di lokasi pelatihan pramuka saka Bhakti Husada ditingkatan Kabupaten Boltim.
Disisi lain, pelatihan yang merupakan program dari Dinkes Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang melibatkan 3 sekolah tingkat SMA, 7 SMK dan 1 Madrasah Aliyah (MA) serta dari unsur Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Boltim itu juga, menjadi bahan untuk menggali potensi para siswa agar dapat berperan aktiv dalam bidang kesehatan khususnya di tingkatan pendidikan.
“Jadi kami libatkan semua komponen pendidikan yang ada di Boltim untuk mendorong dibidang kesehatan. Mereka juga nantinya bisa menjadi perwakilan Dinkes di sekolah yang saling berkoordinasi dalam masalah kesehatan,”ungkapnya.
Adapun dalam sambutan pembukaan kegiatan tersebut, Bupati Boltim, Rudi Mokoginta mengatakan, ini merupakan kegiatan pertama kali se-Kabupaten/Kota di Bolmong Raya yang diselenggarakan Dinkes Boltim dengan tema satuan pramuka (Saka) Bhakti Husada ini, merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan minat mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman pramuka pandega dalam berbagai bidang kejuruan/teknologi.
“Saya akan memotivasi peserta didik untuk melaksanakan kegiatan karya nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara khususnya di Kabupaten Boltim,”ungkap Bupati.
Adapun gerakan pramuka ini sangat tepat digunakan sebagai wahana dalam mempercepat pencapaian pembangunan kesehatan Saka Bhakti Husada yang merupakan wujud kesepakatan antara kwarnas gerakan pramuka dengan Departemen Kesehatan (Depkes) pada tanggal 17 Juli 1985 dengan dilantiknya pimpinan Saka Bhakti Husada tingkat nasional.
“Eksistensi pramuka Saka Bhakti Husada adalah sebagai kader pembangunan dibidang kesehatan yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota gerakan pramuka dan masyarakat dilingkungannya,”pungkasnya. (Mg2)