TOTABUAN.CO BOLTIM–Tahapan pelaksanaan perekrutan calon anggota panitia pengawas pemilihan umum (Panwaslu) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) sudah memasuki tahap akhir, yakni tes wawancara dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulut, yang dilaksanakan di Hotel Grand Puri Manado, Selasa (06/01/2014).
Sebelumnya seleksi sudah dilakukan oleh Tim Seleksi (Timsel) Panwaslu, yang telah menjaring dari 12 calon hingga enam besar.
Namun dalam perekrutan yang dilakukan Timsel Panwaslu terdapat sejumlah masalah, ini sangat disayangkan oleh sejumlah masyarakat Boltim. Di mana, Timsel tidak menindaklanjuti tanggapan masyarakat terhadap dua calon yang merupakan incumbent yang saat ini lolos ke enam besar, masing-masing Maria Ervina Damopolii dan Billy Kawuwung.
Kedua calon itu bukan merupakan warga Boltim, ini dibuktikan dengan adanya nama dari Maria Ervina Damopolii yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Kotamobagua. Hal ini membuktikan Ervina memiliki KTP ganda. Sedangkan Billy sendiri adalah warga Kota Tomohon ini dibuktikan dengan keberadaan istri dari Billy Kawuwung sebagai anggota Dekab Minahasa periode 2014-2019.
Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia(LAKI) Boltim Ismail Mokodompit mengatakan bahwa kedua Incumben tersebut sudah tak pantas lagi nantinya menjadi anggota Panwas, karena keduanya sudah memperlihatkan kinerja yang tidak baik pada penyelenggaraan pemilu sebelumnya, mulai dari Pileg hingga Pilpres tahun 2014 lalu
” Keduanya semasa tugas menjadi anggota Panwaslu Boltim sering tidak berada diwilayah dimana mereka bertugas, dan banyak keluhan masyarakat terkait pegawasan Pemilu lalu yang diakibatkan oleh kedua orang itu bahkan Bupati Boltim pernah menyoroti keberadaan kedua incumben tersebut yang dinilai tidak maksimal dalam pengawasan ” Kata Ismail.
Lanjutnya Bawaslu harus lebih Profesional dalam menentukan siapa yang pantas menduduki jabatan anggota Panwaslu Boltim kedepan nanti.
“Ini agar tidak ada lagi keluhan yang muncul kedepan nanti, keduanya kan dalam melaksnakan tugas sebelumnya banyak disoroti masyarakat dan keduanya pula bukan Penduduk Boltim, kenapa harus dipilih lagi ” pungkas Ismail dengan nada tegas.(Wan)