TOTABUAN.CO BOLSEL – Hari Ulang Tahun Nahdlatul Ulama (NU) ke 95 di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) diisi dengan tahlilan barajanji yang dirangkaikan dengan kajian kebangsaan di Desa Tolondadu Kecamatan Bolaang Uki Minggu 31 Januari 202.
Acara tersebut dihadiri Bupati Bolsel Iskandar Kamaru, anggota Komisi V DPR RI yang juga sebagai Rois Syuriah PCNU Bolsel Hi Herson Mayulu. Selain itu dihadiri anggota DPRD Bolsel yang juga Ketua PCNU Bolsel Zulkarnain Kamaru, pengurus PBNU, Ketua Pengadilan Agama Bolsel, Ketua GP Ansor bersama jajaran, Ketua IKPMII Bolsel bersama jajaran.
Tampak Asisten Administrasi Umum Rikson Paputungan, Kaban BKPSDM Ahmadi Modoeng, serta sejumlah pejabat lainnya ikut hadir.
Acara Hari Ulang Tahun itu mengangkat tema, “Menyebarkan Aswaja dan Meneguhkan Komitmen Kebangsaan”.
Bupati Bolel Iskandar Kamaru mengatakan, pada usia yang semakin tua ini, tekad untuk tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Republilk Indonesia (NKRI) pun terus digelorakan.
“Sebagai warga negara yang baik, kita senantiasa berusaha menempatkan diri di posisi yang pas. sebagaimana prinsip yang ada di NU, yaitu tawassuth yang artinya tengah-tengah,” kata Iskandar.
Dalam momentum saat ini, Iskandar berharap agar warga NU khusunya yang ada di Bolsel tetap menjaga empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Karena dengan itu, masyarakat Indonesia yang beragam bisa dipersatukan untuk menuju kesejahteraan bangsa.
“Saya berharap agar NU ke depan tetap meneguhkan komitmen kebangsaan yaitu 4 Pilar Kebangsaan antara lain Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika.
Rois Syuriah PCNU Bolsel Hi Herson Mayulu menyampaikan, NU dan Kebangsaan tidak pernah terpisahkan. Menurutnya, ulama banyak berperan dalam upaya mempererat ikatan kebangsaan, salah satunya berperan dalam pembentukan Pancasila.
Mantan Bupati Bolsel dua periode ini mengatakan, empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh atau soko guru agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
“Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang rapuh maka bangunan akan mudah roboh,” ungkap Politisi PDI Perjuangan ini. (*)