TOTABUAN.CO HUKRIM – Masih ingat kasus pembunuhan bocah perempuan berumur 13 tahun di perkebunan Desa Kombot Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).? Kejadian yang menggemparkan warga yang terjadi Selasa 5 Februari 2019 itu, kini sudah tujuh bulan dan belum berhasil diungkap.
Korban yang diketahui alami Tuna Wicara itu bernama Fidya Bonde, yang masih berumur 13 tahun.
Korban ditemukan meninggal dengan penuh luka di beberapa bagian tubuhnya. Diduga, usai diperkosa korban dikemudian dibunuh dengan sadis.
Kapolsek Pinolosian IPTU Herdy Manampiring mengaku, hingga kini penyidik masih terus mengungkap motiv di balik peristiwa tersebut.
Beberapa barang bukti yang diduga milik korban telah dikumpulkan saat lakukan olah TKP. Mulai celana dalam warna coklat muda, celana training, baju kaos berkerak, topi, dan daun pisang (kering) tempat ditemukan bercak darah. Semua barang bukti diduga milik korban.
“Polisi, akan terus berupaya semaksimal mungkin mengungkap kasus pembunuhan sekaligus (dugaan) pemerkosaan gadis di bawah umur ini,” ucapnya .
Peristiwa itu terjadi Senin 4 Februari. Korban sebelumnya dilaporkan hilang namun keesokkan harinya ditemukan tak bernyawa.
Hasil pemeriksaan di tubuh korban terdapat sejumlah tanda-tanda kekerasan. Antara lain lebam di bagian belakang kepala, lebam di bagian mata kiri, lebam di bagian paha kiri dan terdapat bercak darah di bagian kemaluan dan yang terakhir di bagian belakang tubuh korban terdapat luka gores yang diduga akibat diseret. Terparah adalah luka lebam di bagian belakang kepala yang diduga akibat benturan keras benda tumpul.
Seperti postingan akun facebook bernama Rain Wana Sirwan yang mempertanyakan kasus tersebut yang hingga saat ini belum terungkap. Dalam postingan itu, Rain mengungkapkan pihak keluarga korban masih menunggu.
Begitu juga dengan akun facebbok bernama samsul Husain. Dalam postingannya, dia mengungkap bahwa sampai hari ini tidak ada titik terang pengususutan terhadap pelaku pemerkosa dan pembunuhan sadis anak di bawa umur.(**)