TOTABUAN.CO BOLSEL– Upacara adat tahunan yang diwariskan dari leluhur masyarakat Nusa Utara setiap tahunnya dilaksanakan tidak terkecuali bagi pemerintah dan warga di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Sejak kepemimpinan Bupati Hi Herson Mayulu, Tulude sudah digelar. Bahkan Tulude telah dimasukan dalam agenda pemerintah daerah untuk warga etnis Nusa Utara yang ada di Kecamatan Pinolosian Timur.
Perayaan upacara adat Tulude yang dipusatkan di Desa Dumagin Kecamataan Pinolosian Timur Jumat malam, 31 Januari 2020 berlangsung meriah.
Bupati Bolsel Hi Iskandar Kamaru dan Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid, Ketua dan anggota DPRD Arifin Olii, Sekretaris Daerah Marzansius Arvan Ohy, serta para pimpinan OPD, Camat dan ASN lingkup Pemkab Bolsel, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta masyarakat Bolsel hadir memeriahkan acara tersebut.
Yang lebih khusus, anggota DPR RI Hi Herson Mayulu didampingi Hj Muslimah Mayulu Mongilong yang juga anggota DPRD Sulut, turut hadir dalam acara tersebut.
Kedatangan rombongan Bupati dan anggota Komisi V DPR RI itu, disambut dengan tarian khas Masamper oleh grup “Haleluya”, dan pengalungan syal khas motif batik Pinahangi.
Perayaan dibuka dengan ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Christin Raintama. Dalam Khotbah yang disampaian Pendeta Raintama, bagaimana kesyukuran masyarakat atas pemberian berkah Tuhan kepada umatNya, serta penghargaan atas perbedaan dan tolong menolong yang ada diantara umat.
Usai pelaksanaan ibadah Bupati Hi Iskandar Kamaru menyampaikan sambutannya. Menurut Bupati, Tulude merupakan ada yang dilestarikan serta menjadi kegiatan pariwisata dan kebudayaan di Bolsel.
“Semenjak kepemimpinan Bapak Hi Herson Mayuu, Tulude sudah dimasukan ke APBD,” kata Bupati.
Rasa hormat dan terima kasih itu, sehingga Hi Herson Mayulu mendapat gelar Datung Banua oleh etnis Nisa Utara di Bolsel.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Hi Herson Mayulu menyampaikan, Tulude penting karena mengingatkan manusia terhadap penciptanya. Selain itu mmpu mempererat tali silaturahim.
“Tulude sesuai dengan visi-misi pemerintah daerah Bolsel sebagai daerah Berbudaya dan Religius,” ungkapnya.
Diketahui Tulude pada hakekatnya adalah kegiatan upacara pengucapan syukur kepada Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan yang Maha Kuasa) atas berkatNya kepada umat manusia selama setahun yang lalu. (*)