BOLSEL(totabuan.co)—Tim seleksi (Timsel) KPU Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) mulai digoyang dengan isu tak sedap.
Pasca diumumkannya 17 nama yang lolos pada tahap kedua, sejumlah analisa da tudingan mulai muncul.
Diduga, tim seleksi dinilai tak bekerja sesuai dengan mekanisme dan tidak transparan. Padahal, lembaga yang akan melahirkan orang yang indepen,jujur dan akan bekerja secara professional itu, harus jauh dari kepentingan politik.
Namun, terbukti tidak demikian,ujar Sahrun Dalie yang mengaku kecewa dengan kerja tim seleksi KPU Bolsel. Kata Sahrun, banyak kejanggalan yang terdapat dalam seleksi itu. Pertama kata Sahrun, harusnya hasil tes tertulis dan kesehatan diumumkan.
“ Katanya transparan, tapi kenapa hasilnya tidak tidak dipublikasikan,”kata dia.
Dia mengaku sebagai mantan tim seleksi KPU Kotamobagu pada 2008 lalu, kerjanya jauh berbeda. Sebab selaku peserta, ada banyak kejanggalan dan sudah jelas ini sudah diboncengi oleh kepentingan politik.
“ Sengaja saya masuk untuk menjadi peserta dan ingin menjadi anggota KPU karena cita-cita saya hanya ingin memperbaiki citra lembaga itu yang memang bekerja secara independen. Namun rupanya sudah ada kekuatiran. Terbukti banyak anggota Timsel merupakan PNS, dan itu mudah saja diintervensi oleh penguasa,”katanya.
Dari beberapa kejanggalan saat penetapan calon KPU Bolsel, terndikasi ada arahan dari petinggi. Terbukti tidak semua anggota timsel yang menandatangani hasil tersebut. Bahkan ada juga peserta yang menggunakan KTP palsu atau hanya pinjam kependudukan sementara. Lebih parah lagi ada yang mantan ketua PPK yang dipecat, tapi lolos dari tahapan itu ujar Sahrun.
[has]